Abu Sharif pun telah mengingatkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan kemungkinan mengalami nasib yang sama dengan Arafat.
"Saya katakan pada Abbas dia harus sangat berhati-hati karena mungkin ada rencana Israel serupa untuk menyingkirkan dirinya dan Perdana Menteri Salam Fayyad. Israel menginginkan posisi kepemimpinan Palestina kosong," tutur Abu Sharif seperti dilansir Al Arabiya News Channel, Selasa (11/1/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya secara spesifik mengatakan padanya bahwa racun merupakan senjata utama Israel," ujar Abu Sharif.
Dikatakan Abu Sharif, Arafat meninggal karena diracun dengan Thallium. Kepastian tersebut didapat dari hasil riset yang dilakukan ahli racun forensik paling terkemuka di Inggris. Namun Abu Sharif tidak menyebutkan identitas ahli racun tersebut ataupun nama institusi yang melakukan riset.
Abu Sharif menuding Israel telah meracuni Arafat lewat makanan atau minuman yang diterimanya ketika Arafat dikepung pasukan Israel di markas besarnya di Ramallah.
Dikatakan Abu Sharif, racun Thallium sangat efektif dan tak ada obat penawar yang bisa menghentikan efeknya jika lebih dari lima jam setelah masuk ke tubuh. Bila sudah masuk ke tubuh seseorang, Thallium bisa merusak berbagai organ dalam mulai dari, ginjal, hati, paru dan otak.
"Substansi fatal ini merupakan ekstrak dari rumput laut dan berubah bentuk menjadi cairan yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau," kata Abu Sharif.
Menurut Abu Sharif, salah satu karakteristik Thallium adalah ketika zat kimia itu ditambahkan ke makanan atau minuman maka tidak akan menimbulkan perbedaan rasa, warna maupun aroma. Zat berbahaya tersebut juga bisa disuntikkan ke pembuluh darah.
"Tapi laporan itu menjelaskan bahwa cara paling efektif adalah ketika racun itu masuk ke tubuh melalui lidah, jadi itu bisa ditambahkan ke air, teh dan kopi atau buah-buahan dan sayuran serta bahkan obat," tutur Abu Sharif.
Dikatakan Abu Sharif, pakar-pakar racun Inggris dan Eropa tidak familiar dengan racun tersebut. Hanya ahli racun forensik yang bisa mengindentifikasi racun tersebut.
Arafat menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit militer Percy di Paris, Prancis pada 11 November 2004. Sejak itu beredar spekulasi bahwa Arafat tewas diracun. Pemimpin Palestina itu meninggal pada usia 75 tahun.
(ita/nrl)