Mayoritas Penggunaan BlackBerry Untuk Kerja, Bukan Buka Situs Porno

Mayoritas Penggunaan BlackBerry Untuk Kerja, Bukan Buka Situs Porno

- detikNews
Senin, 10 Jan 2011 04:54 WIB
Jakarta - Pemerintah diminta untuk berfikir ulang soal rencana penutupan layanan BlackBerry dengan alasan untuk membatasi pornografi. Tidak semua pengguna BlackBerry mengakses situs porno, sebagian besar menggunakan gadget tersebut justru untuk menunjang pekerjaannya.

"Jangan karena sedikit orang itu mengorbankan kepentingan jutaan pengguna yang lain," ujar Sosiolog UI Musni Umar kepada detikcom, Minggu (9/1/2011) malam.

Musni menilai, jika karena alasan pornografi, maka justru pornografi itu yang harus diperangi. Bukan layanan BlackBerry secara keseluruhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sepakat pornografi memang harus dilarang. Tapi menutup layanan secara keseluruhan ini kan persis seperti zaman dulu. Semua dilarang, semua diatur pemerintah," kritiknya.

Menurut dia, kesadaran akan bahaya pornografi itu yang harus dibangun. Melarang sebagian akses, hanya akan membuat pecandu pornografi mencari akses lainnya.

"Harusnya lewat BlackBerry pemerintah justru bisa mengkampanyekan bahaya pornografi. Karena saat ini kan sudah reformasi informasi juga," tutupnya.

Sebelumnya Menkominfo Tifatul Sembiring memberikan tenggat waktu dua minggu kepada Research in Motion (RIM) untuk menutup akses pornografi. Jika tidak, sebelum akhir Januari 2011 seluruh layanan BlackBerry di enam operator akan ditutup.

Menurut Tifatul, masih banyak situs porno yang bisa diakses melalui BlackBerry. Tifatul beralasan, tetap teguh dengan pendiriannya lantaran menegakkan peraturan dan undang-undang yang berlaku, UU No 14/2008 pasal 17 tentang pencegahan penyebaran pornografi.

Operator yang menjadi mitra RIM dalam menyelenggarakan BlackBerry adalah Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Natrindo Telepon Seluler, Hutchison CP Telecom, dan Smart Telecom. Saat ini, pengguna BlackBerry Tanah Air diperkirakan mencapai dua juta pelanggan.

(rdf/rdf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads