"Kalau lukisan seperti itu ya sekitar Rp 6 miliar," ujar menantu Bung Hatta, Prof Dr Sri Edi Swasono, dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (6/1/2011).
Edi menyadari lukisan asli hilang pada November 2010. Kemudian bersama istrinya, Prof Dr Meutia Farida Hatta, Edi melaporkan peristiwa itu ke Polres Jakarta Pusat. Mereka pun mengantongi Surat Tanda Bukti Lapor Nomor: 474/K/XII/2010/SEK MT, pada hari Senin tanggal 27 Desember 2010.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dibanding-bandingkan dan kami meminta pendapat dari dua ahli lukisan, mereka sepakat kalau lukisan itu palsu," terang suami dari mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan yang kini menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Prof Dr Meutia Farida Hatta ini.
Adakah yang dicurigai, orang dalam mungkin? "Belum. Polisi juga masih menyelidiki," ucap Edi.
Lukisan yang hilang adalah karya pelukis terkenal Basoeki Abdullah. Lukisan itu menggambarkan tiga ekor kerbau. Di salah satu kerbau bertengger penggembala bertopi caping dan bertelanjang dada. Seorang penggembala bercaping lainnya juga tampak dalam lukisan tersebut. Menurut Edi, ukuran lukisan sekitar 80 cm X 230 cm.
Berdasar kamus Wikipedia, Basoeki Abdullah dikenal sebagai pelukis aliran realis dan naturalis. Ia pernah diangkat menjadi pelukis resmi Istana Merdeka Jakarta dan karya-karyanya menghiasi istana-istana negara dan kepresidenan Indonesia, selain menjadi barang koleksi dari berbagai penjuru dunia. Dia merupakan cucu tokoh pergerakan nasional, Dr Wahidin Sudirohusodo. Semasa muda, dia pernah aktif berkegiatan bersama maestro pelukis Affandi.
Basoeki Abdullah terkenal sebagai seorang pelukis potret, terutama melukis wanita-wanita cantik, keluarga kerajaan dan kepala negara yang cenderung mempercantik atau memperindah seseorang ketimbang wajah aslinya. Selain sebagai pelukis potret yang ulung, dia pun melukis pemandangan alam, fauna, flora, tema-tema perjuangan, pembangunan dan sebagainya.
(vit/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini