"Secara fisik, dengan menggunakan gelang itu fisik saya merasa lebih kuat dan bugar," kata dr Phaidon yang menggunakan gelang Power Balance sejak 1 tahun lalu itu, saat dihubungi detikcom, Selasa (4/1/2011).
Pakar hidup sehat ini memberi contoh, manfaat gelang berhologram itu dia rasakan setahun lalu. Kala itu dia membeli gelang itu seharga Rp 300 ribu dari temannya. Nah, suatu hari dia hanya tidur 2 jam, karena kesibukan mengurus pekerjaan dan anaknya yang sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Phaidon, yang juga menangani sejumlah atlet seperti Ade Rai, menjelaskan dia tidak tahu apa isi Power Balance. Namun banyak hal yang dahulu dianggap tidak ilmiah dan menjadi bahan tertawaan, justru kemudian menjadi bisa diterima secara ilmiah.
"Alat ukurnya Power Balance memang belum bisa dijelaskan, sama kayak orang pakai gelang magnet. Namun memang pakai gelang ini, aliran sirkulasi kontraksi otot lebih bagus," tambahnya.
Sudah 1 tahun ini, dia tidak memakai gelang itu. Namun menurutnya, banyak gelang Power Balance yang sekarang tidak asli. Akibatnya, banyak yang tidak merasakan manfaat Power Balance karena memakai yang palsu.
"Jadi bagi yang merasa Power Balance terasa manfaatnya pakai saja, tapi kalau tidak jangan mengganggu. Kita open mind saja," imbuh dokter yang pernah menangani Timnas PSSI ini.
Bagaimana dengan hasil badan pengawasan konsumen Australia yang menyatakan khasiat Power Balance tidak ada? "Ya namanya badan pemerintah juga tidak sepenuhnya bisa kita percaya. Badan di Australia itu kan pernah kecolongan soal suplemen yang sudah beredar beberapa tahun, baru kemudian dilarang," tutupnya. (ndr/fay)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini