Berdasar pantauan detikcom pada Selasa (4/1/2011), kantor Mapolsek Cangkringan tampak rusak berat. Bagian belakang kantor jebol. Bagian dalam kantor dan halaman dipenuhi material lahar setinggi 1,5 meter. Selain itu, jembatan yang ada di samping Mapolsek putus.
Saat ini, material berupa pasir dan bebatuan yang memenuhi depan Mapolsek, sedang dikeruk dengan 2 alat berat. Batu-batu muntahan Merapi sangat besar, sebesar seekor sapi. Bebatuan didorong ke sungai. Warga menyebut batu itu sebagai "batu gajah" karena ukurannya yang besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumah warga yang turut menjadi korban musibah ini adalah yang terletak di Dusun Kliwang, Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Kawasan ini kira-kira berjarak 12 km dari puncak Merapi.
Sekarang aliran lahar dingin dominan melewati Kali Opak yang sudah puluhan tahun tidak teraliri lahar.
Daerah yang terancam kena banjir lahar bila hujan deras turun diperkirakan ada 3 desa yaitu Desa Argomulyo, Wukirsari dan Kepuharjo. Bila terjadi aliran lahar yang lebih besar lagi, desa di bawah Argomulyo juga bakal terancam yaitu Desa Bimomartani, Kecamatan Ngemplak.
Banjir lahar dingin ini terjadi pada Senin kemarin karena hujan deras yang mengguyur sejak sore hingga 01.00 WIB. Terjangan banjir lahar terjadi sekitar pukul 20.00 WIB.
Saat ini cuaca di kawasan tersebut cerah, Merapi tampak terlihat penuh.
(nrl/vta)











































