Penumpang Terlantar Akibat Salju di Bandara Eropa, Dihibur Badut

Eropa Bersalju

Penumpang Terlantar Akibat Salju di Bandara Eropa, Dihibur Badut

- detikNews
Selasa, 21 Des 2010 15:12 WIB
London - Hujan salju yang sangat lebat terus menimbulkan kekacauan transportasi, khususnya penerbangan di Eropa. Sejumlah bandara di negara-negara Eropa terpaksa ditutup akibat salju dan es yang menyelimuti landasan pacu.

Di Brussels, Belgia misalnya, otoritas bandara hari ini mengumumkan bahwa semua keberangkatan pesawat akan dihentikan hingga setidaknya Rabu, 22 Desember besok. Hal ini dikarenakan bandara mengalami kekurangan cairan penghancur es di landasan pacu.

"Pesawat-pesawat tak akan lagi lepas landas dikarenakan kurangnya cairan penghancur es," kata juru bicara Bandara Brussels, Van der Cruysse seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (21/12/2010). Pasokan cairan penghancur es baru akan tersedia pada Rabu pagi besok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua penerbangan ke Amsterdam, Barcelona, Frankfurt, London, Malta, Oslo, Praha, Wina dan Warsawa seluruhnya dibatalkan.

Di Bandara Heathrow di London, Inggris, hari ini masih banyak penerbangan yang harus tertunda. Terminal-terminal di bandara tersibuk di dunia itu dipenuhi oleh para penumpang yang mengalami pembatalan penerbangan. Heathrow kembali dibuka pada Senin, 20 Desember waktu setempat setelah pada akhir pekan sempat ditutup.

Di Bandara Frankfurt, bandara tersibuk di Jerman, sekitar 300 penerbangan dibatalkan pada Senin, 20 Desember waktu setempat. Juru bicara Bandara Frankfurt mengatakan, terminal dipenuhi oleh ratusan penumpang yang tidur dengan kasur darurat. "Lantai-lantai terminal penuh," kata juru bicara itu.

Sedangkan bandara Florence dan Pisa di Italia hari ini kembali dibuka setelah pada Minggu, 19 Desember lalu ditutup karena salju.

Hujan salju juga mengganggu penerbangan-penerbangan di Bandara Roissy Charles de Gaulle dan Paris-Orly di Prancis. Di Bandara Roissy Charles de Gaulle, sekitar 3 ribu orang terpaksa bermalam di terminal-terminal bandara pada Minggu, 19 Desember lalu setelah 40 persen penerbangan dibatalkan.

Setiap bandara di Eropa yang mengalami pembatalan atau penjadwalan ulang penerbangan terpaksa harus menyediakan kasur darurat di bandara. Di Frankfurt, misalnya, pihak bandara menyediakan ratusan tempat tidur lipat. Pihak bandara juga mendatangkan badut-badut berpakaian mencolok guna mencoba menghibur para penumpang yang terlantar.

Pihak Bandara Gatwick di Inggris menyediakan banyak tempat tidur darurat. Mereka juga membagikan ribuan selimut serta ratusan botol air minum dan makanan. Mereka juga membuat pancuran air dan tempat cuci gratis bagi para penumpang yang terjebak di bandara.

Namun kekacauan paling parah terjadi di Bandara Heathrow. Mengingat kasur darurat yang disediakan tidak cukup untuk seluruh penumpang, banyak orang yang terpaksa tidur dengan alas seadanya di lantai yang dingin. Para penumpang pun marah atas kondisi tersebut.

Terminal 3 di Heathrow telah berubah menjadi kamp pengungsi yang dipenuhi oleh para penumpang yang tampak lelah.

"Semua orang berserakan di lantai seperti mayat-mayat. Itu seperti kamp pengungsi, seperti Dunia Ketiga," cetus Emma Nicholson, wanita berumur 28 tahun yang penerbangannya telah dibatalkan 7 kali.

"Saya malu menjadi warga Inggris," kata Marian Perkins yang ingin terbang ke Australia untuk melihat cucunya yang baru lahir.

"Ini menjijikkan. Kami di sini kedinginan dengan pakaian yang sama sejak Jumat, karena kami tidak membawa pakaian musim dingin untuk pergi ke Australia," tutur wanita berumur 65 tahun itu.

Kekacauan ini diperkirakan akan terus berlanjut. Sebab menurut prakiraan cuaca, salju masih akan terus turun hingga hari Natal dan setelahnya.
(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads