Aksi yang di gelar hari ini Minggu (19/12/2010) di halaman Benteng Vredeburg di Jl Ahmad Yani Yogyakarta itu sebagai bentuk dukungan terhadap Keistimewaan DIY. Aksi ini juga sebagai bentuk kejengkelan warga Yogyakarta terhadap pemerintah pusat yang telah mempermainkan RUUK dan tidak mau mendengarkan aspirasi warga.
Sebanyak 10 seniman tato yang tergabung dalam Java Tatoo Club terus melayani warga Yogyakarta yang ingin di tato dengan lambang Kasultanan Ngayogyakarto dan Kadipaten Pakualaman. Pembuatan tato tersebut gratis bagi siapa saja yang menginginkannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bentuk ungkapan protes seniman tato Yogyakarta, kami melakukan aksi pembuatan tato permanen dengan gambar logo keraton Yogya dan Pakualaman," kata Atong Sapto Raharjo, seniman tatoo Java Tatoo Club kepada wartawan disela-sela kegiatan.
Sementara itu, Koordinator Geram, Widihasto Wasono Putro mengatakan kegiatan para seniman tato itu merupakan kreativitas mereka dalam mendukung keistimewaan Yogyakarta. Aksi ini merupakan ungkapan warga yang diwujudkan dalam seni tato atau rajah tubuh.
"Kalau di lain daerah ada cap jempol darah. Kami dalam mengungkapkan keberanian dengan menggambar atau mentato tubuh. Ini juga wujud keberanian warga Yogyakarta dalam mendukung keistimewaan Yogya saat ini," kata Hasto.
(bgs/nwk)