"Kita sedang melakukan investigasi, kita akan cek apakah itu disebabkan oleh konstruksi yang sedang dibangun atau bukan. Jangan diasumsikan dulu yang buruk-buruk," kata Gubernur DKI Fauzi Bowo usai menanam pohon trembesi di Taman Monas, Jakarta Pusat, Jumat (17/12/2010).
Disampaikan pria yang akrab disapa Foke itu, semua pihak termasuk kontraktor yang melakukan kesalahan dalam kontraknya pasti dikenai sanksi. Apalagi jika sampai menimbulkan korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foke menambahkan, kali-kali harus dikeruk agar kapasitasnya memadai untuk menampung debit air. "Makanya itu diperdalam supaya daya sedotnya lebih tinggi," lanjutnya sembari menegaskan kalau dirinya sudah meninjau talut dan jalan yang ambrol tersebut.
Jalan yang ambrol 30 meter itu berada di Jalan Petojo VIJ RT 002 RW 006 Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
Selasa (14/12) lalu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo menduga ambrolnya jalan karena diskontinuitas atau kondisi tanah yang tidak seragam. Meski begitu, Ery belum bisa memastikan apa penyebab asalnya sampai talut serta separuh jalan Petojo itu ambrol. Untuk menyelidiki penyebabnya, Dinas PU mengajak ahli tanah dan air dari ITB. Sedangkan Ketua RT 002/006 Suratno menduga ambrolnya talut dan jalan itu akibat pengerukan Banjir Kanal Barat.
Untuk sementara, injakan yang ambrol akan dipadatkan dengan timbunan tanah agar warga bisa kembali beraktivitas normal. Sementara itu, Kabid Pengelolaan Sumber Daya Air, Dinas PU DKI Jakarta, Fakhrurrazi, menjelaskan sebelum proyek ini dibangun tim kontraktor sudah memeriksa kondisi tanah.
Fakhrurrozi menegaskan, pembangunan talut bernilai Rp 18 miliar ini akan jatuh tempo pada tanggal 15 Desember ini. Namun, dikatakan Fakhrurrazi kontraktor sebagai pihak yang menjalankan proyek ini akan terus melakukan pekerjaan termasuk perbaikan rumah warga.
"Jadi kita sudah buat perjanjian pada PT Rudi Jaya dan PT Graha selaku perusahaan yang menjalankan proyek ini agar bertanggung jawab, termasuk untuk perbaikan rumah warga yang rusak," paparnya.
Sementara itu, manajer operasional dari proyek ini, Sriyanto, mengatakan dirinya telah diminta menyampaikan pada atasannya terkait ambrolnya talut ini. Sriyanto berjanji akan mendata langsung rumah warga yang rusak akibat pembangunan talut tersebut.
"Bersama Dinas PU kita akan survei ke rumah-rumah warga yang menjadi korban. Kita akan siapkan material dan dana untuk pembenahan rumah-rumah Anda," janjinya pada warga.
(vit/fay)