Dokumen yang dirilis Indoleaks, seperti saat dikunjungi Kamis (16/12/2010), adalah sebuah memo berkop Kemlu AS dengan lambang elang Amerika. Memo itu bertanggal 7 September 1973, dari pejabat Kemlu bernama Ted Heavner kepada Mr Hummel, Mr Sneider, dan Mr Barger.
Di sudut kiri atas ada tulisan terbalik yang ternyata berbunyi, "Produced at The National Archive". Diduga dokumen ini diperoleh dari Pusat Arsip Nasional AS di Washington DC.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"IPC sudah melalui negosiasi yang kompleks, deal sudah hampir dicapai, lalu dilaporkan bahwa Soeharto dan orang-orangnya mengambil alih seluruh konsesi demi keuntungan mereka sendiri," demikian kata Heavner dalam memonya.
Soeharto mewujudkan ambisinya menguasai hutan Kalimantan dengan menggunakan 3 perusahaan yang bertindak sebagai dummy coorporation. "Satu milik adik tiri Soeharto, satu milik salah satu anak laki-lakinya, satu milik grup Bob Hasan," kata Heavner.
Upaya terakhir AS untuk terlibat dalam bisnis raksasa kayu ini pun sia-sia. AS menawarkan manajemen pengolahan kayu dan industri pengolahan kayu, tapi Soeharto tidak tertarik.
"Soeharto dan teman-temannya tidak tertarik dalam manajemen pengolahan kayu yang benar atau pengembangan industri pengolahan kayu. Mereka hanya bermaksud menjarah konsesi kayu untuk keuntungan jangka pendek maksimum," keluh dia.
Di akhir memonya, Heavner pun menambahkan pesan, "Semua mungkin akurat atau tidak akurat. Namun, sepintas dari laporan lain, saya takut ini benar-benar demikian."
(fay/asy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini