Ancam Bakar Seragam, Perangkat Desa Ramai-ramai Lepas Baju

Ancam Bakar Seragam, Perangkat Desa Ramai-ramai Lepas Baju

- detikNews
Senin, 13 Des 2010 15:23 WIB
Jakarta - Aksi buka baju perangkat desa kembali terjadi. Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) bersikeras meminta Mendagri melantik mereka menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Mereka mengancam akan membakar seragam mereka jika permintaan mutlak mereka itu tidak dipenuhi.

Pantauan detikcom di depan Kemendagri, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (13/12/2010) pukul 15.00 WIB, demonstran laki-laki secara serentak melepas baju atasan mereka yang berwarna coklat tersebut. Mereka kemudian mengikat baju seragam mereka tersebut satu sama lain seperti tali. Sebelumnya, aksi serupa telah terjadi meskipun tidak semuanya melakukan hal itu.

Baju itu diikatkan di pagar Kemendagri dan dibuat sebagai penghalang jalan bagi pengendara lalu lintas yang hendak melewati Jl Medan Merdeka Utara. Setiap pengendara yang hendak melewati jalan tersebut, langsung distop dan dipaksa berbalik mencari jalan lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sangat setuju kalau sampai di Istana nanti baju yang selama ini kita pakai dalam bertugas dibakar ramai-ramai. Supaya terbukti kalau kita bukan cuma omong doang. Kita telah dilecehkan dan telah dicemooh," ujar seorang orator.

Setelah melepas baju seragam mereka, para perangkat desa laki-laki ini ada yang bertelanjang dada, ada yang masih mengenakan kaos dalam, dan ada yang membawa baju ganti.

"Harapan kami hanya satu, menjadi PNS. Bagi kami PNS itu harga mati. Kalau sampai pukul 15.00 WIB pertemuan di dalam tidak sesuai dengan harapan kita, apa pun yang terjadi kita menuju Istana," ujar orator lagi.

Orator tersebut juga memanggil dan mengajak para perangkat desa lainnya yang 'mengungsi' di lapangan Monas. Orator pun mengancam akan menjemput paksa perangkat desa itu. Orator meminta agar kedatangan mereka ke Jakarta tidak setengah-setengah.

"Kalau tidak ada perubahan, mohon maaf Pak Mendagar,i kita berulah lagi. Teman-teman yang ada di Monas yang tidak mau ke sini, kita jemput paksa. Jangan setengah-setengah perjuangan, harus bersatu," pintanya.
(gus/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads