Angelina Sondakh Dinilai Mampu Minimalisir Maskulinitas Politik di Yogya

Angelina Sondakh Dinilai Mampu Minimalisir Maskulinitas Politik di Yogya

- detikNews
Senin, 13 Des 2010 10:23 WIB
Jakarta - Angelina Sondakh dipercaya menjadi Plt Ketua DPD Partai Demokrat (PD) di Yogyakarta. Putri Indonesia 2001 yang akrab disapa Angie ini dinilai mampu meminimalisir maskulinitas politik di Yogyakarta yang tengah memanas.

"Dibanding yang lain, karakter dia (Angie), mampu mendinginkan suasana. Angelina Sondakh yang memiliki latar belakang Putri Indonesia dan sosoknya yang perempuan, setidaknya mampu meminimalisir maskulinitas politik," ujar pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (13/12/2010).

Kondisi politik di Yogya terkait alotnya RUU Keistimewaan DIY, menurut Burhanuddin, didominasi oleh perilaku yang cenderung beriklim maskulin. Di mana pemerintah pusat dan DIY seakan tidak mau kompromi dan ada pengerahan massa. Karena itu perlu sentuhan yang feminin untuk menyeimbangkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau filosofi China, pendulum seharusnya berimbang antara yin dan yang. Karena itu iklim yang maskulin itu butuh sentuhan perempuan, dan saya rasa Angelina Sondakh mampu," sambung pria berkacamata ini.

Menurut dia, PD mempunyai pilihan yang sulit untuk mengisi kursi Ketua DPD PD yang ditinggalkan Prabukusumo, adik Sultan HB X. Namun dengan dipercayakan posisi Plt Ketua DPD PD kepada Angie yang notabene seorang Wasekjen di DPP PD, itu bentuk PD sangat menghargai Yogya.

"Dibanding anggota DPR dari dapil Yogya, Angelina Sondakh relatif bisa diterima. Dan Angelina harus membuktikan kepercayaan DPP untuk menjembatani hubungan antara DPD dengan aspirasi DPP dalam mendukung RUUK DIY," sambung Burhanuddin. Angie adalah anggota DPR dari dapil VI Jawa Tengah.

Mundurnya Prabukusumo dari Ketua DPD PD DIY dan anggota PD, dinilai Burhanuddin merugikan PD secara psikologis dan simbolis di DIY. Sebab Prabu merupakan keluarga besar Sultan. Efeknya terlihat dari beberapa pengurus elite DPD PD di DIY dan di cabang yang juga memilih mundur.

"Angelina Sondakh juga mempunyai tugas agar diterima konstituen PD, bisa jadi mediator dan bisa mengkonstruksikan public hearing. Kalau ini sukses, keraguan pada Angelina bisa dimentahkan," lanjut Burhanuddin.

Situasi di Yogya, imbuhnya, memang sedang sulit lantaran memanasnya tensi masyarakat Yogya terkait RUUK DIY. Dalam waktu dekat, Burhanuddin menilai, sulit untuk memutuskan Ketua DPD PD yang definitif.

"Di internal PD tidak kondusif karena mundurnya Prabu, dan ini menjadi efek bola salju
karena beberapa yang lain mundur. Menunggu waktu tepat untuk menetapkan yang definitif," tambahnya.

Tidak mungkin Ketua DPD PD DIY akan diserahkan kepada Angie. Sebab Angie menjadi bagian pengurus harian DPP PD dengan menjadi wasekjen. "Sekarang ini, Angelina Sondakh diharapkan bisa menjadi katalisator dan mediator untuk menjembatani masa sulit," tutup Burhanuddin.

Angie dua kali terpilih sebagai anggota DPR dari Dapil VI Jateng yang meliputi Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Temanggung. Wonosobo, dan Purworejo. Istri Adji Massaid ini berdarah Manado dan lahir di Australia pada 28 Desember 1977. Angie aktif di kegiata sosial dengan menjadi Duta Batik, Duta Orangutan dan Duta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

(vit/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads