Wamenhub: Pembenahan Ejaan Inggris di Bandara Tak Perlu Tunggu Kritik

Wamenhub: Pembenahan Ejaan Inggris di Bandara Tak Perlu Tunggu Kritik

- detikNews
Sabtu, 11 Des 2010 21:54 WIB
Jakarta - Kesalahan pengejaan Bahasa Inggris yang tersebar di beberapa papan peringatan di lingkungan Bandar Soekarno-Hatta, Cengkareng, sempat menjadi 'mimpi buruk' pengelola bandara. Bagaimana tidak, papan petunjuk seharusnya menjadi pemandu bagi turis asing itu juga membingungkan.

Agar tidak terulang kembali, pengelola bandara diminta aktif mengawasi kebutuhan pengguna bandara. "Seharusnya pengelola cepat membenahi dan tidak menunggu kritik masyarakat karena itu menjadi standar internasional," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono.

Pernyataan tersebut disampaikannya usai diskusi 'Ibukota Baru Untuk Indonesia, Perlukah?' di Kafe Domus, Jl Veteran I, Jakarta Pusat, Sabtu (11/12/2010).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petunjuk bandara, kata Bambang, merupakan bagian dari kebutuhan pengguna jasa di Bandara untuk mengetahui secara persis informasi apa yang kiranya diperlukan. "Penggelola juga harus aktif mengetahui kebutuhan pengguna bandara," tuturnya.

Berdasarkan data yang dimilikinya, dalam setahun pengguna jasa penerbagan di Indonesia baik itu domestik ataupun internasional tercatat sebanyak 100 juta orang. Bandara Soekarno-Hatta sendiri, kata Bambang, melayani hampir 40 juta orang dalam setiap tahunnya.

Tulisan berbahasa Inggris yang kacau misalnya terlihat di papan penunjuk penyewaan mobil, tur dan travel di bandara yang terletak di Cengkareng, Tangerang, Banten itu. Dalam papan tertulis, "Comport, Easy, Cheapers, Safety". Padahal maksudnya, 'Comfort' (nyaman), 'Cheaper' (lebih murah), dan 'Safe' (aman).

Tidak hanya itu, dalam papan itu tertulis 'Droop and Pick Up' padahal seharusnya 'Drop and Pick Up' karena mengacu pada makna menurunkan dan menaikkan.

Gambar itu dijepret oleh salah satu penumpang pesawat yang berada di bandara tersebut, Gary Evano. Tidak hanya satu gambar yang menunjukkan kesalahan penulisan dalam bahasa Inggris, namun ada beberapa.

"Sebagai orang Indonesia saya malu dan prihatin dengan penggunaan Bahasa Inggris yang salah dan tidak sesuai dengan grammar (tata bahasa) dan ejaan yang benar," kata Gary kepada detikcom.

Gambar hasil jepretan Gary yang menunjukkan kesalahan penulisan, juga terdapat dalam petunjuk mesin penjualan (vending machine). Di mesin penjual minuman tersebut tertulis kalimat, "Slowly Shack and Drink." Padahal seharusnya kata 'shack' tertulis 'shake' yang berarti kocok.

Di atas kalimat itu masih ada kata-kata yang tampaknya hanya bisa dimengerti oleh penulisnya sendiri yaitu "drink shall feed after ice feeding."

Gary menambahkan, khususnya bagi turis yang berasal dari negara lain, petunjuk, peringatan, maupun tata cara pembelian di vending machine yang berbahasa Inggris sangatlah penting. Bila tidak, hal ini bisa membuat turis-turis dari luar negeri kebingungan.

"Saya rasa ini akan merusak first impression (kesan pertama) mereka terhadap Indonesia karena Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan tempat pertama yang mereka singgahi ketika sampai di Indonesia," lanjut Gary.

(ahy/ape)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads