Keluarga Tak Kondusif Penyebab Masalah Jiwa Anak

Dosen UI:

Keluarga Tak Kondusif Penyebab Masalah Jiwa Anak

- detikNews
Jumat, 10 Des 2010 16:52 WIB
Athena - Keluarga adalah sumber pendukung moral anak-anak. Jika keadaan dalam keluarga kurang kondusif, maka dapat menjadi penyebab timbulnya masalah besar bagi perkembangan jiwa mereka. Terutama saat anak memasuki lingkungan baru.

Demikian penjelasan 3 orang dosen dari Fakultas Psikologi UI yaitu Fitri Fausiah, Sherly Saragih Turnip dan Indah Sari Hutahuruk di Aula KBRI Athena (8/12/2010).

Mereka berada di Yunani untuk mengikuti The 3rd International Conference on Children and Youth in Changing Societies di Thessaloniki (2-4/12/2010), sekaligus kesempatan itu dimanfaatkan untuk berbagi pengetahuan dengan masyarakat Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dubes RI untuk Yunani Ahmad Rusdi dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang kepada ketiga dosen dan mengharapkan agar masyarakat Indonesia di Yunani bisa mendapatkan penjelasan mengenai berbagai masalah dalam keluarga menyangkut problem tingkah laku anak dan interaksi sosial anak dengan lingkungan sekitar, terutama bagi yang tengah bekerja dan hidup di luarnegeri.

Ketiga dosen menjelaskan bahwa saat memasuki lingkungan baru akan mempengaruhi segi kejiwaan anak-anak, karena mereka harus beradaptasi dengan berbagai nilai baru, yang terdapat di lingkungan tersebut.

Dikatakan, paparan ini merupakan hasil pengamatan dan penelitian mereka terhadap remaja yang memasuki lingkungan baru, demikian seperti disampaikan Sekretaris II Jani Mediawati Sasanti kepada detikcom.

Pengalaman ini juga banyak dialami oleh anak-anak dari para diplomat dan pegawai setempat KBRI serta anak-anak dari masyarakat Indonesia di luar negeri.

Berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan adaptasi anak di suatu lingkungan baru antara lain nilai-nilai keluarga, tekanan dari peer group (kelompok sebaya, red) dan pengaruh akses media yang sangat terbuka.

Mengutip penelitian, ketiga dosen menunjukkan tingkat stres yang dialami oleh mahasiswa UI sebagai sampel penelitian adalah 39%. Tingkat stres yang tinggi ini ditunjukkan dengan berbagai tanda seperti timbulnya perasaan cemas, tidak yakin dan sulit tidur.

Hal ini kadang tidak ditanggapi dengan baik oleh orangtua yang kebanyakan beranggapan bahwa dunia saat ini penuh dengan persaingan, sehingga anak-anak diharapkan dapat menjadi “kuat” dan tidak sedikit-sedikit mengeluh.

Dukungan dari keluarga berupa emotional support sangat membantu dalam meredakan tingkat stres ini.

Kondusifkan 

Disebutkan, berbagai hal yang membuat remaja tidak nyaman dalam kehidupan sehari-hari antara lain konflik orangtua dalam keluarga, pemaksaan penerapan nilai-nilai yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan sekarang oleh orangtua dan pola asuh yang over protective.

Di samping itu juga akses media yang terlalu bebas, sehingga mudah untuk menyaksikan tayangan kekerasan dari TV atau internet.

Semua dampak ketidaknyamanan itu sebenarnya dapat dideteksi secara dini oleh orangtua melalui indikator prestasi sekolah anak-anak.

Ketiga dosen mengajak masyarakat Indonesia di Yunani untuk membuat suasana di rumah lebih kondusif bagi anak-anak mereka.

Sebab hal itu dapat mendukung perkembangan kejiwaan anak, yang setiap harinya di luar rumah pun telah menghadapi lingkungan berbeda dengan suasana di dalam keluarga atau pun dalam kehidupan di Indonesia.

Banyak pertanyaan dan komentar muncul dari masyarakat pada saat sesi tanya jawab, karena tema yang ditampilkan memang sangat menyentuh dengan kehidupan sehari-hari. Sesi yang dijadwalkan berlangsung sekitar satu jam akhirnya diperpanjang.

Masyarakat dengan antusias menanyakan antara lain mengenai solusi tindak kekerasan di sekolah (bullying), pengaruh faktor ekonomi terhadap pendidikan anak, anak korban broken home, sejauh mana tingkat kebenaran hasil tes psikologi, pengaruh sistem home schooling terhadap kepribadian anak dan pengaruh generation gap pada pola asuh anak.

Pertemuan diakhiri dengan santap malam bersama hidangan khas Indonesia yang disiapkan oleh Dharma Wanita Persatuan KBRI Athena, dilanjutkan dengan sesi konsultasi informal dengan para dosen tersebut.

(es/es)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads