"Kalau benar dia tertangkap, ini prestasi besar karena sebetulnya dia orang yang berbahaya. Keterampilan Abu Tholut dalam aspek ideologisasi dan kelompok jihad. Dia bisa membuat pelatihan militer," kata peneliti terorisme dari Yayasan Prasasti Perdamaian, Taufik Andrie saat dihubungi detikcom, Jumat (10/12/2010).
Taufik mengatakan, mudah-mudahan dengan ditangkapnya Abu Tholut akan semakin terkuak bagaimana pelatihan militer di Aceh. Biasanya penangkapan Polri terhadap figur penting dalam pelatihan militer akan diikuti dengan penangkapan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Taufik, Abu Tholut dikenal sebagai mujahidin senior. Abu Tholut punya banyak pengalaman jihad seperti di Afghanistan, Mindanao dan Poso. "Dia punya pengaruh kuat bagi kalangan senior dan tokoh muda jihad," jelas Taufik.
Informasi yang beredar, Abu Tholut ditangkap Densus di tempat persembunyiannya di Kudus, Jawa Tengah, pagi ini. Dia pernah menjadi pengajar atau instruktur bahan peledak di Afghanistan dari tahun 1987ย sampai 1992. Dia juga aktif di Mindanao, Filipina, dan pernah menjadi pemimpin camp di Filipina pada 1999-2000.
Abu Tholut juga pernah menjadi Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah di Poso (2000-2002), sebelum kemudian diserahkan kepada Nasir Abas, yang kini menjadi pengamat terorisme. Abu Tholutlah orangย yang melaporkan kepada Abu Bakar Baa'syir siapa saja yang lulus dalam pelantikan JI.
Abu Tholut juga dinilai memiliki keahlian berbahaya lebih daripada Dulmatin ataupun Noordin M Top. Dengan pengalamannya, Abu Tholut pernah membangun laboratorium bom. Pada tahun 2003 dia pernah disergap di Semarang dan telah memiliki laboratorium bom. Dia juga saat itu diketahui memiliki senjata M 16.
Abu Tholut disebut-sebut juga terkait dengan aksi perampokan Bank CIMB Niaga Medan pada 18 Agustus lalu. Namanya disebut-sebut oleh para tersangka perampokan yang ditangkap polisi.
(gus/vta)