"Untuk bandara sekelas Soekarno-Hatta, harusnya itu tidak boleh terjadi. Masa petunjuk saja salah, itu kan memalukan, bandara kan etalase bangsa," kata Alvin Lie saat berbincang dengan detikcom, Jumat (10/11/2010). Alvin adalah penghobi olahraga kedirgantaraan yang juga mantan anggota Kaukus Penerbangan DPR saat menjadi anggota DPR.
Alvin mengatakan, selain memalukan, petunjuk-petunjuk yang salah itu juga akan membuat para turis tidak mengerti. Terutama untuk mereka yang baru pertama kali tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alvin juga pernah melihat sendiri kesalahan penggunaan Bahasa Inggris di sebuah baliho besar. Baliho itu lantas dijepretnya pada 14 Mei 2010.
"Di Cengkareng juga ada tuh, baliho besar banget di dekat Terminal 2. Masak tulisannya 'Space Aviliable', padahal maksudnya 'Space Available'. Sampai sekarang masih itu tulisan," kata Alvin.
Melihat banyaknya 'kekacauan' bahasa ini, Alvin berharap, pihak Bandara Soekarno-Hatta segera memperbaikinya. Ke depan, agar kejadian ini tidak terjadi lagi, pihak bandara seharusnya merekrut orang yang benar-benar ahli bahasa.
"Jangan hanya diserahkan pada karyawan biasa atau hanya bertanya ke biro iklan misalnya. Harus ahli bahasa," kata pria yang dulu dikenal dengan sebutan 'koboi DPR' ini.
Sementara itu, sejumlah pejabat PT Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara, belum bisa dikonfirmasi karena sedang mengikuti rapat.
Kekacauan bahasa Inggris ini antara lain dilaporkan oleh WNI bernama Gary Evano. Dia mengabadikan petunjuk dan pengumuman yang salah sejak setahun lalu. Contohnya adalah tulisan "Comport, Easy, Cheapers, Safety" dan "Droop and Pick Up."
(ken/nrl)