Dirlantas Polda: Anggota Polantas Dilarang Komersilkan Voorijder

Dirlantas Polda: Anggota Polantas Dilarang Komersilkan Voorijder

- detikNews
Senin, 06 Des 2010 15:11 WIB
Jakarta - Pengawalan polisi lalu lintas atau voorijder dilarang untuk dikomersilkan. Bagi petugas yang melakukan upaya komersialisasi, Dirlantas Polda Metro Jaya akan menindak tegas.

"Sangat melarang anggota untuk mengkomersilkan voorijder. Enggak boleh terima, apalagi minta uang dari yang minta pengawalan. Kita tindak kalau ada anggota yang komersilkan voorijder," kata Direktur Lalu Lintas Kombes Pol Royke Lumowa di Jakarta, Senin (6/12/2010).

Dia menjelaskan, kondisi agak berbeda kalau pihak yang dikawal memberi imbalan. "Itu sih terserah dia (yang dikawal)," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Royke menuturkan, pengawalan voorijder di Polda Metro Jaya yang digunakan tidak sampai 100 buah dalam 1 hari. Namun itu juga ada yang menempel pada pejabat-pejabat tinggi.

"Tapi sekarang jarang kok yang ngobrak-abrik jalan, dia ikut antrian. Jadi, pejabat juga boleh pakai pengawalan voorijder tergantung kepentingannya," imbuhnya.

Penggunaan voorijder, dikhususkan untuk kepentingan emergency, dan hanya diperuntukkan untuk tamu-tamu negara atau pejabat tertentu setingkat presiden atau tamu negara atau kegiatan protokoler.

"Masyarakat kecil yang membutuhkan boleh menggunakan, misalnya mau ke pemakaman. Tapi dilihat kepentingannya juga. Jangan sampai semua kita iyakan, karena pengawalan itu menyita badan jalan," urainya.

Bagaimana dengan pengawalan voorijder yang jalur busway? "Jangan masuk jalur busway kalau betul-betul enggak emergency. Kita tetap gunakan jalur normal. Kecuali betul-betul gawat, misalnya evakuasi presiden, lewat mana saja boleh dan lawan arus pun boleh," tutupnya.
(ndr/fay)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads