Teman Sempat Duga, Dayat Ditangkap Karena Tabrak Lari

Mutilasi Muntilan

Teman Sempat Duga, Dayat Ditangkap Karena Tabrak Lari

- detikNews
Rabu, 01 Des 2010 10:33 WIB
Magelang - Dayat (50), pelaku mutilasi terhadap istrinya Martutik (40), dibekuk saat mengendarai bus Ramayana di daerah Pemalang, Jawa Tengah. Sang kernet sempat menyangka kalau polisi menghentikan bus mereka karena tabrak lari, sebelum tahu kalau Dayat menjadi pelaku pembunuhan.
Β 
Dayat yang bekerja sebagai supir bus, membawa bus penuh penumpang dari Magelang ke Jakarta. Dia ditemani oleh dua rekanya yaitu kernet Yahya Abdillah (32) warga warga Dusun Pojok RT. 02/ RW V, Desa Pucang, Kecamatan Secang, Magelang dan Joko (39) sopir cadangan.

"Kami berangkat pukul 13.00 WIB. Saat semalam, saya sedang bersama Mas Dayat dan Joko sedang menjalankan bus membawa penumpang menuju ke Jakarta. Tiba-tiba sampai akan masuk alun-alun Pemalang ada mobil patwal lantas memberhentikan kami," tegas Yahya saat ditemui detikcom di garasi bus PO Ramayana di Jl Raya Magelang-Yogya Km 25, Magelang, Rabu (01/11/2010) di sela-sela bekerja.

Polisi menghentikan bus pukul 21.30 WIB. Mereka memberikan alasan kalau sopir bus telah melakukan tabrak lari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bingung pertama, Mas. Polisi bilang sopirnya situ ada masalah tabrak lari. Langsung Pak Dayat dibawa ke Polres Pemalang," tegas Abdillah.

Polisi sempat memeriksa bus beserta garasinya dan tas kecil yang sehari-hari dibawa oleh Dayat yang sudah bekerja sebagai sopir selama 15 tahun di PO Ramayana. Namun, polisi tidak menemukan barang apapun yang mencurigakan.

Dayat lalu dibawa petugas polisi ke Polres Pemalang untuk dimintai keterangan terkait kasus mutilasi yang diduga dilakukanya di rumah kontrakanya di Desa Ponalan Baru RT 05/ RW 03, Kecamatan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah.

Yahya kaget jika Dayat tersandung kasus mutilasi terhadap istrinya sendiri. "Saya kaget, Mas. Pak Dayat itu kan orangnya pendiam. Paling bertanya besok nomor togel keluarnya berapa" tegas Yahya sambil tersenyum.

Hal yang sama juga disampaikan oleh mandor bus PO Ramayana bagian kerusakan Sriyono (56), warga Dusun Ndaleman, Desa Gondosuli, Kecamatan Muntilan, Magelang. Dayat dalam kesehariannya pendiam, namun Sriyono tahu kalau Dayat sempat punya tiga istri.

Mantan istri pertama tinggal di Windusari, Magelang; istri kedua tinggal di Sleman dan istri yang ketiga adalah korban Martutik. "Istrinya juga sangat setia dengan Dayat. Ramah dengan kita-kita. Sampai bekerja dibawakan makan siang menunggu di warung depan garasi bus," kata Sriyono.

Bus PO Ramayana kelas eksekutif bernopol AA 1638 AB yang dibawa Dayat, juga sudah terparkir dan telah dibersihkan oleh rekan kerjanya. Bus ini langsung dipulangkan dengan disopiri Joko sebagai sopir cadangan dan Yahya sebagai kernet, sementara Dayat dibawa polisi.

(fay/fay)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads