Banjir Lahar Dingin, 1 Rumah di Magelang Roboh & 11 Terancam Longsor

Bencana Merapi

Banjir Lahar Dingin, 1 Rumah di Magelang Roboh & 11 Terancam Longsor

- detikNews
Senin, 29 Nov 2010 10:12 WIB
Magelang - Akibat diterjang lahar dingin berkali-kali, sebuah rumah di Dusun Krakitan, Desa Sucen, Kecamatan Salam, Magelang, rusak parah. Selain itu, lahar dingin juga menyebabkan 11 rumah lainnya terancam longsor.

β€œBanjir lahar dingin sudah berkali-kali terjadi di Kali Batang yang ada di belakang rumah-rumah warga. Bahkan, satu rumah milik Pak Prapto sudah roboh bagian belakang rumah sehingga kami sangat kawatir,” kata salah seorang warga, Didik, di Dusun Krakitan, Desa Sucen, Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/11/201).

Dua belas rumah itu di bagian belakangnya tergerus arus lahar dingin yang berkali-kali mengalir di Kali Batang. Selain itu, getaran puluhan truk dan tronton penambang pasir yang melalui jalan di depan rumah itu juga turut mengancam terjadinya longsor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

β€œSebetulnya rumah pak Prapto belum roboh hanya masih dalam posisi menggantung pondasinya. Tetapi karena pengaruh getaran truk pasir sehingga rumah itu roboh bagian belakangnya,” kata Muji (54), warga lainnya.

β€œKalau truk biasa atau engkel masih kami perbolehkan. Tetapi kalau truk tronton yang besar langsung kami larang dan kami pasang palang,” imbuh Muji.

Puluhan warga yang ada di bantaran Kali Batang merasa sangat kawatir akibat kejadian robohnya rumah milik Prapto. Rumah Prapto roboh pada bagian belakangnya, yang terdiri dari tiga ruangan yaitu gudang, tempat salat dan dapur.

Rubiman (55), warga lainnya, mengatakan penggerusan Kali Batang sebetulnya sudah terjadi paska erupsi Merapi. Bahkan, ancaman longsor rumah warga itu sudah dilaporkan ke Balai Besar Sungai Kali Opak dan Serayu.

β€œKami juga melaporkan ke Promer atau proyek Merapi sejak sepuluh hari lalu. Namun sampai saat ini tidak ada tindakan yang nyata dari pemerintah maupun instansi yang terkait keberadaan Kali Batang,” tegas Rubiman.

Pantauan detikcom, bantaran Kali Batang sepanjang 30 meter, yang terletak di belakang rumah warga, dalam posisi mengkawatirkan. Rata-rata pondasi bagian rumah dalam posisi menggantung.

Guguran tanah yang di bawah pondasi terjadi hingga mencapai 20 sentimeter lebih, dengan ketinggian maksimal banjir yang pernah terjadi sedalam dua meter.

Truk-truk pasir kini masih juga melintas di depan 12 rumah warga yang dalam posisi mengkawatirkan. Warga masih bertahan meski keberadaan rumah mereka terancam longsor susulan.

(lrn/lrn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads