"Mungkin kelihatan bengkok tapi ada lebar tertentu yang harus memenuhi persyaratan. Lebarnya harus sama, misalnya 45 meter untuk B 747-400 atau 60 meter untuk Airbus 380. Nah yang selebar 45 atau 60 meter ini harus lurus," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan, kepada detikcom, Kamis (25/1/2010).
Bambang mengatakan, bisa jadi bila dilihat penampakan dari satelit di atas agak bengkok karena ada bahu jalan pada landas pacu yang berbeda di titik-titik tertentu. Bambang mengatakan bisa jadi lebar landas pacu standar di ujung pas 45 atau 60 meter. Namun di titik tertentu ada kelebihan beberapa meter untuk bahu jalan jadi terlihat bengkok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain lebar standar landas pacu yang harus lurus, ada juga instrument landing system (ILS) seperti garis runway di kanan-kiri yang harus lurus, juga lampu navigasi di pinggir landas pacu juga harus lurus sehingga bisa memandu pilot.
"Dan pilot itu selalu tahu lurus atau tidak di dalam kokpit, itu kelihatan. Mungkin kalau dari Google Earth terlalu tinggi," kata dia.
Seorang pembaca detikcom, Sunarjo Leman mengirimkan foto Bandara Minangkabau melalui fasilitas Info Anda. Dia menangkap foto dari Google Earth pada landas pacu bandara yang beroperasi sejak 2005 ini.
Dari gambar itu, tampak kalau landas pacu Minangkabau itu agak bengkok di bagian sebelah kirinya. Plus, Sunarjo juga mengirimkan gambar Google Earth bandara lama di Sumatera Barat, Bandara Tabing. Gambar dari Bandara Tabing, landas pacunya juga agak bengkok pada bagian sebelah kiri.
"Saya mendapat gambar yang ditampilkan oleh Google dari satelit bahwa runway Minangkabau Airport tidak sepenuhnya merupakan suatu garis yang lurus, terdapat beberapa bagian yang agak melengkung dalam bidang horizontal," tulis Sunarjo.
"Saya tidak tahu apakah ada efek dari gempa Padang 30 September tahun lalu yang menyebabkan pergeseran kulit bumi di daerah Sumatera Barat khususnya daerah Airport Minangkabau atau hanya gambar dari satelit yang di-sandwich oleh Google Earth yang kurang lurus saat menyatukannya?" imbuh Sunarjo.Namun untuk pertanyaan Sunarjo soal hubungan dengan gempa ini sudah terjawab. Karena foto satelit itu diambil pada 11 Maret 2007. Jadi, bisa dipastikan penyebab kebengkokan landasan bukan karena gempa. Dia lantas mempertanyakan apakah kondisi yang demikian bisa mengganggu keselamatan penerbangan. (nwk/fay)