Dirut Kitacomm Bantah Tawarkan Saham KS ke Wartawan

Dirut Kitacomm Bantah Tawarkan Saham KS ke Wartawan

- detikNews
Selasa, 23 Nov 2010 18:38 WIB
Jakarta - Dirut Kitacomm, Henny Lestari, membantah keras tudingan Forum Wartawan Pasar Modal. Henny mengaku tidak pernah menawarkan pembelian saham kepada para wartawan untuk mengatur pemberitaan tentang IPO PT Krakatau Steel (KS).

Penjelasan ini disampaikan Henny Lestari kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan Dewan Pers bersama pimpinan Kompas di Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (23/11/2010). Kitacomm merupakan konsultan kehumasanย  PT KS.

Berikut petikan wawancara Henny dengan para wartawan:

Menurut Forumย  Wartawan Pasar Modal, Andalah yang menawarkan saham itu?


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saya rasa itu tidak benar

Laluย  Anda dituding pihak yang melaporkan ada 30 wartawan yang diduga ikut bermain ke Dewan Pers?


Saya rasa itu sangat tidak benar kalau ada yang mengatakan 30 orang itu karena pelaporan saya. Karena kita yang di sini juga sedang mencari tahu siapa pihak yang mengatakan itu pertama kali.

Lalu tanggapan Anda atas tudingan ini?


Saya membantah (tudingan itu). Justru kehadiran saya di sini untuk meluruskan apa yang berkembang. Saya tidak pernah menawarkan sejumlah saham untuk menutup isu KS. Kehadiran saya sekali lagi untuk meluruskan siapa-siapa media yang sebenarnya terlibat dalam jual beli saham KS. Itu yang sekarang menjadi kasus itu, untuk mencari tahu yang memegang 1500 (lot saham) itu.

Anda bilang mencari tahu media yang terlibat sebenarnya. Kenapa Anda ingin membantu?


Karena ada tuntutan dari media lain untuk membuka siapa saja nama-nama media yang terlibat. Tapi karena saya tidak punya nama itu, makanya saya ke sini untuk bersama Dewan Pers menelusuri secara jelas, agar media yang namanya disebut menjadi jelas dan media yang lainnya juga jelas.

Sebenarnya apa laporan awal Anda ke Dewan Pers?


Jadi sebenarnya begini. Sebetulnya kenapa saya melaporkan ke Dewan Pers, karena meminta bantuan mediasi dengan beberapa media, karena tuntutan begitu banyak datang ke saya, untuk terbuka atas siapa nama-nama yang terkait nilai saham itu. Tapi, sekali lagi, karena saya merasa tidak mempunyai itu, lalu saya minta bantuan Dewan Pers.
(asy/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads