"Lemahnya kontrol kesehatan di Puskesmas ataupun Rumah Sakit rujukan haji di Indonesia disinyalir sebagai penyebab lolosnya 78 jamaah haji Indonesia yang stres bisa lolos sampai ke Makkah," ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ahmad Zainuddin.
Hal ini disampaikan Ahmad kepada detikcom disela-sela pengawasan ibadah haji Komisi VIII DPR, Rabu (17/11/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harusnya dokter-dokter di Puskesmas atau Rumah Sakit rujukan haji sudah mempunyai catatan medis calon jamaah haji, sehingga bila terjadi indikasi kesehatan jiwa maka bisa dibatalkan keberangkatannya," keluh Ahmad.
Ahmad menuturkan, sebagian besar jamaah haji yang stres adalah wanita. Jamaah tersebut kerap tersenyum seperti orang gila.
"Sebagian besar wanita yang mengalami gejala stres dan penyakit kejiwaan. Terlihat beberapa pasien wanita tersenyum-senyum sendiri bahkan ada yang berdiri di tempat tidur pasien dengan baju pendek terlihat jelas kedua kaki hingga pahanya sebelum kemudian dirapikan oleh 3 perawat yang khusus menangani jamaah stres tersebut," papar Ahmad.
Menurut dokter yang merawat, gejala kejiwaan yang dialami calon jamaah haji tersebut sudah memperlihatkan indikasi sebelum diberangkatkan di tanah suci. Bahkan ada beberapa pasien ditempatkan di ruang isolasi khusus dan dikunci karena masih berontak dan menyerang orang lain. Di Balai Pengobatan Haji Indonesia di Makkah saat ini terdapat 3 orang Psikiater untuk menangani jamaah haji yang mengalami gangguan jiwa.
"Jika jamaah haji mengalami gangguan jiwa, maka secara hukum agama Islam kewajiban menunaikan haji menjadi gugur," tandasnya.
(van/gah)