Berdasarkan pengamatan yang dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, sejak tengah malam tadi hingga pukul 06.00 WIB, erupsi masih berlangsung dengan intensitas yang tinggi. Tidak terjadi awan panas dan gempa vulkanik terjadi 10 kali.
Selain itu tremor beruntun terus terjadi. Untuk sejauh ini belum tercatat adanya gempa tektonik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pos-pos pengamatan Gunung Merapi, dilaporkan cuaca sejak dini hari hingga pagi hari kabut pekat diselingi dengan hujan berintensitas rendah hingga tinggi. Hujan lebat terjadi pukul 04.30-05.45 WIB sedang gerimis terjadi pukul 05.45-06.00 WIB.
Sementara dari CCTV Deles dan Museum, terekam Gunung Merapi tertutup kabut tipis hingga pekat sejak dini hari hingga pagi hari.
Sekitar pukul 06.00 WIB terdengar suara gelegar yang dikira beberapa orang di wilayah selatan merupakan suara gemuruh Merapi.
Β
"Suaranya kenceng, itu Merapi bukan ya? " tanya Siti Towilatun yang rumahnya terletak sekitar 30 km dari puncak merapi.
Namun menurut data dari Media Center Kominfo dan BNPB di Jl Kenari, Yogyakarta, yang telah mengkonfirmasi ke Balai Penyelidikan dan Pengembangan Kegunungapian (BPPTK), suara tersebut hanyalah suara gelegar petir dan bukan dari Merapi.
"Bukan dari Merapi, tadi sudah saya konfirmasi ke BPPTK. Katanya cuma petir," ujar salah satu petugas Media Center Kominfo dan BNPB Yogyakarta.
(feb/nrl)