Kini, wig pria sangat mirip Gayus itu menjadi perbincangan hangat di Twitter. Tentu saja hanya untuk lucu-lucuan, menunjukkan 'keterpanaan' publik pada model wig itu. Wig itu, yang menurut praktisi multimedia Abimanyu Wachjoewidajat (Abah) mirip burung kasuari, seolah telah menyihir khalayak.
"Ngomngin soal wig .. Wignya gayus tuh bener bener jelek banget yah ... Lol," begitu salah satu komenter di mikroblogging itu, Jumat (12/11/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga yang menulis,"Kayaknya gayus jadi trend setter buat wig model alay.."
Kemudian ada yang menulis,"Apakah wig model om gayus akan menjadi happyning di kalangan anak2 muda dan pejabat? kita buktikan nan." Tweet ini lantas disahuti,"Iya,jadi pengin beli."
Β
Lantas ada yang berujar,"Sumpah ketawa ngakak liat photonya om Gayus Jayus di TV..pke wig kyk pke blangkon! :D :p ckckck."
Juga ada,"Bawaannya curiga melulu kalau liat orang berambut tebal: apakah itu wig? *the gayus effect*."
Selain di Twitter, sejumlah orang berkreasi lewat foto. Ada yang menyandingkan pria mirip Gayus berwig dan berkacamata dengan penyanyi Afghan, bahkan ada yang memasangkan wig ala 'Gayus' di foto orang-orang top negeri ini.
Jika benar orang yang mirip Gayus itu adalah Gayus yang tengah mencoba mengelabui publik, maka itu adalah penyamaran yang sangat sederhana. Pemilihan kacamata dan wig yang sekadarnya, tak mampu menutupi struktur wajah asli pemiliknya.
Kriminolog Erlangga Masdiana yang mempelajari 'teori-teori penyamaran', mengakui penyamaran Gayus hanya ala kadarnya. "Kalau cuma wig sama kaca mata seperti itu, nggak cukup. Ini ala kadarnya sekali," ujar Erlangga.
Hal itu bisa terjadi, kata Erlangga, karena penyamar itu punya uang banyak sehingga pede saja. "Biasanya yang begini ini karena pede tidak akan tertangkap, karena dia punya uang. Sehingga kemudian dia menganggap dirinya safe karena bisa berbuat banyak dengan uangnya," ungkapnya.
Menyamar memang bukan kebiasaan Gayus. Usai sidang hari Senin dan Rabu, Gayus biasa pergi kelenang-kelenong tanpa perlu menyamar. "Dia hanya tengok kanan-kiri, lalu masuk mobil," ujar Berlin Pandiangan, pengacara Kompol Iwan Siswanto. Gayus dijemput oleh sopir pribadinya.Β Sumber lain menyebut, dia kadang dijemput istrinya di pertigaan UI Depok.
Sementara itu, lambannya polisi membuktikan pria yang menonton tenis di Bali sebagai Gayus Tambunan, sungguh mengherankan. Jika masalahnya adalah wig, tempel saja gambar wig di foto Gayus yang asli untuk membuktikan kesamaannya.
"Dengan teknologi digital, sebenarnya cukup memfoto wajah Gayus dengan posisi seperti yang ada di lapangan (tenis) tersebut, lalu kita edit wig ke wajah Gayus yang baru. That simple! That cheap! Daripada repot-repot cari wig," saran Abah. Hayo Pak Polisi, pasang wig-nya!
(nrl/ken)