“Kita pastikan bahwa kalau mereka mau melepas ternaknya, maka pemerintah akan mengganti," kata Menteri Pertanian Suswono, saat ditemui di Gedung Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan (PIP2B), Jl Kenari 14A, Yogyakarta, Senin (8/11/2010)
Kriteria sapi yang diganti pemerintah yakni, jenis pedhet (anak sapi) diganti Rp 5 juta. Sapi jantan yang potong berdasarkan berat badan diganti Rp 22 ribu/kg. Sapi betina yang tidak laktasi (tidak menghasilkan susu) diganti Rp 20 ribu/kg. Sapi yang sedang produksi susu (laktasi) diganti Rp 10 juta. Sapi dara yang bunting Rp 9 juta dan sapi dara yang nggak bunting Rp 7 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
milik peternak, yakni soal kepastian pakan ternak. Para peternak banyak
mengkawatirkan nasib sapi mereka yang ditinggal mengungsi.
“Dari hasil pengamatan lapangan selama ini, ternyata yang diinginkan banyak
peternak adalah kepastian pakan ternak. Mengapa mereka ke atas (ke daerah
bahaya), itu karena mereka ingin memberi makan ternak untuk memastikan ternaknya sehat,” tambahnya.
Setelah dibeli, sapi milik korban Merapi tersebut rencananya akan disalurkan ke daerah lain yang aman dari bahaya. Namun Suswono menyerahkan rincian kebijakan tersebut kepada Pemerintah Daerah.
“Sapi yang dibeli pemerintah untuk bantuan sosial (bansos), kita akan salurkan untuk peternak-peternak di luar daerah berbahaya. Nanti dinas provinsi yang akan mengatur. Bansosnya kemana, itu adalah kewenangan provinsi, baik DIY atau Jateng,” ujar Suswono.
Kandang Bersama
Sementara untuk rencana ke depan, pemerintah berencana untuk membangun sebuah kandang bersama untuk menampung sapi-sapi milik peternak yang tinggal di kawasan rawan bahaya letusan Merapi.
“Kita rencanakan sebuah lokasi khusus untuk peternakan, semacam kandang bersama. Selama ini kan satu rumah satu kandang. Nanti lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal peternak, masih satu kawasan," kata Suswono.
"Dengan begitu, kalau suatu saat harus dievakuasi kan mudah. Untuk pengelolaan dan perawatannya, bisa bergiliran dengan sistem piket. Selain itu, kita juga akan berikan pembelajaran tentang pakan ternak. Selama ini peternak hanya mengandalkan rumput. Ke depannya, kita coba jerami,” imbuhnya.
(lrn/lrn)