Di Candi Muara Jambi, Jambi, awal pertemuan Titis dengan Borjo yang bekerja sebagai guide setiap harinya telah membukakan mata hatinya. Menurutnya Borju adalah orang yang hebat, orang yang tidak hanya mencintai Indonesia, tapi juga mencintai daerah asalnya yaitu Jambi.
"Dia itu seperti pahlawan, dia berjuang untuk melestarikan Candi Muara Jambi dan berkeinginan mengembangkan desanya setelah dia lulus kuliah dari Kota," ujar Titis, ketika dihubungi detikcom, Rabu (3/11/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia juga mendirikan sekolah dengan nama Sekolah Alam Raya dengan uangnya sendiri. Seperti membeli peralatan sekolah atau buku-buku yang diperlukan untuk belajar. Bahkan dia juga yang jadi pengajarnya. Tempatnya di alam terbuka karena belum memiliki bangunan,"
"Awalnya memang diremehkan oleh masyarakat sekitar. Tapi dia tahu bagaimana menarik perhatian agar anak-anak mereka mau sekolah. Setiap minggu pagi ia memutar film kartun kesukaan anak-anak atau film-film yang disukai ibu-ibu pada malam harinya menggunakan proyektor. Jadi seperti layar tancap saja," lanjutnya sembari tertawa.
Setelah bertemu dengan Borju, ia berkeinginan melakukan sesuatu hal yang dapat bermanfaat bagi semua orang. Menurutnya mencintai Indonesia bukan berarti memakai batik setiap senin, tapi mencintai Indonesia dengan ikut berkontribusi melakukan melestarikan budaya Indonesia.
"Walaupun kita sibuk, tapi kita harus memperhatikan hal-hal kecil diluar sana. Karena masih banyak yang harus kita lakukan untuk Indonesia. Berkat ACI aku jadi tahu apa yang harus aku lakukan sebagai seorang Psikolog untuk bangsa ini," tuturnya.
Pengalaman Titis dapat disimak di Jurnal Petualang ACI.
Program Aku Cinta Indonesia ini didukung penuh oleh XL, Sinarmas, Nexian, Garuda Indonesia, dan Optik Seis.
(tbs/tbs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini