"Diperkirakan sungai saat ini tidak mungkin menampung lahar secara keseluruhan," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Dr Sukhyar.
Hal itu disampaikan Sukhyar di kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK), Jl Cendana, Yogyakarta, Jumat (5/11/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang dikhawatirkan adalah dari banjir lahar dengan daya dobrak yang sangat besar. Sehingga ketinggian sungai di hulu dan di hilir bisa rusak," ujarnya.
Menurut Sukhyar, sebenarnya aliran lahar yang berasal dari lereng Merapi baru sekitar 5 persern yang mengalir. Nilai itu pun masih kecil. Namun jika dilihat dari semburan awan panas yang mengalir ke Kali Gendol sudah mencapai 15 KM, diperkirakan sungai tidak mungkin bisa menampung semua lahar.
"Jembatan Bronggang yang terletak di Desa Wukirsari, Pakem, tingginya kurang lebih 15 meter yang seharusnya digunakan untuk menampung lahar sekarang malah dijadikan sebagai aliran awan panas," jelasnya.
Karena itu, Badan Geologi bekerjasama dengan BNPB untuk menambah tim satkorlak untuk disiapkan di daerah-daerah di sekitar sungai. "Ditakutkan jebol akibat luapan lahar Gunung Merapi," ungkapnya.
(gus/fay)