Sekitar 600 warga dari berbagai dusun di lereng Merapi ditampung di kampus UII yang dinilai aman dari jangkauan awan panas.
Kampus UII menjadi posko pengungsi sejak adanya luncuran awan panas terbesar
hingga mencapai radius 9 km kemarin sore. Sejak ditetapkan jarak 15 km merupakan jarak aman, kampus UII banyak menerima pengungsi yang sebelumnya tinggal di barak Kepuharjo dan Umbulharjo, Cangkringan.
"Berdasarkan hasil pendataan tadi pagi, pengungsi disini kurang lebih 600-an
orang dari beberapa desa", ungkap petugas bagian informasi Posko UII, Jepry
kepada detikcom, di GOR UII Jl Kaliurang Km 14,5, Kamis (4/11/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
senjak keluarnya awan panas pada hari Rabu sore, banyak menerima tambahan
pengungsi. Pasca erupsi kemarin, sedikitnya ada 5 truk yang membawa para
pengungsi dari daerah Kepuharjo dan Umbulharjo. "Mereka datang dalam keadaan
cemas dan basah kuyup akibat hujan deras," ungkap Jepry.
Dia mengatakan saat ini yang perlu dilakukan adalah menghilangkan trauma. Bila pengungsi berada di tempat ini kondisinya akan lebih baik karena tidak khawatir ancaman awan panas yang setiap saat muncul.
"Bunyi sirine di atas itu bisa bikin mereka kalang abut dan drop mentalnya.
Kalau di sini jauh mereka akan merasa aman," katanya.
Jepry menambahkan untuk kebutuhan logistik terutama sembako sudah melimpah dan berlebih. Bila ada pihak-pihak yang ingin menyalurkan bantuan lebih baik berupa pakaian, alat salat dan kebutuhan kesehatan.
"Untuk logistik hingga kini masih melimpah, hanya saja untuk pakaian, kebutuhan anak-anak dan alat salat kami masih kekurangan," pungkas Jepry.
(bgs/anw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini