"Saya jamin 100 persen PD tidak memborong tabloid tersebut. Dan saya pikir yang disebutΒ memborong siapa karena semua kawan-kawan reses semua," ujar Wakil Ketua Umum PD, Max Sopacua, kepada detikcom, Rabu (3/11/2010).
Max menilai lenyapnya tabloid C&R bagian dari strategi pasar. Hal tersebut tidak layak dipolitisir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya C&R edisi 'panas' ini dicetak sebanyak 75 ribu eksemplar pada Senin (1/11/2011) malam dan didistribusikan ke agen pada Selasa (2/11/2011) siang hari. Namun, dalam hitungan yang singkat, tabloid itu diborong orang misterius, sehingga tidak sempat dijajakan oleh agen dan loper.
"Karena hilang di pasaran, kami semalam memutuskan untuk cetak ulang sebanyak 75 ribu eksemplar dan akan didistribusikan ke agen-agen siang ini," kata Pemimpin Redaksi C&R, Ilham Bintang.
Tabloid C&R yang bertarif Rp 6.000 ini mengulas tentang kasus perselingkuhan anggota DPR. C&R mengulas hal ini berdasarkan data dari Badan Kehormatan (BK) DPR yang menerima banyak laporan kasus perselingkuhan wakil rakyat. Tabloid ini juga menulis tentang skandal seks anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat (FPD) berinisial N. (van/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini