"Kemarin kita mendapatkan instruksi dari Bapak Gubernur (Sri Sultan Hamengkubuwono X) untuk membangun shalter yang diperuntukkan bagi tiap satu keluarga," ujar Wakil Bupati Sleman Yuni Rahayu saat berbincang dengan detikcom, Selasa (2/11/2010).
Dengan dibangunnya shelter tersebut, keluarga bisa melakukan aktivitas mereka seperti biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan shalter tersebut sebagai solusi seraya menunggu rumah mereka yang telah hancur dibangun kembali. Pembangunan shelter ini tidak akan menunggu situasi benar-benar kondusif.
"Pembangunan ini akan sambil jalan, rancangan sudah ada tapi masih kita rembukkan terus. Yang jelas ini tidak akan menunggu sampai situasi benar-benar kondusif," imbuh Yuni.
Di mana lokasi pembangunan shelter ini, Yuni belum bisa memastikan. Yang jelas, dibutuhkan lahan yang luas, yang bisa ditempati 13 ribu pengungsi.
Shelter tersebut terbuat dari bahan bambu dengan perkiraan ukuran 3x4 meter. Yuni berharap pemerintah segera mengucurkan dana bantuan untuk merealisasikan rencana itu.
Warga lereng Merapi di Kabupaten Sleman yang mengungsi sekitar 22 ribu lebih orang. Jumlah pengungsi ini bertambah dari jumlahnya yang sebelumnya 13 ribu lebih
(lia/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini