Kehangatan Teh di Tengah Dinginnya Pengungsian Merapi

Kehangatan Teh di Tengah Dinginnya Pengungsian Merapi

- detikNews
Selasa, 02 Nov 2010 02:04 WIB
Sleman - Suhu malam hari di Balai desa Hargobinangun tempat ribuan warga mengungsi terasa dingin. Beberapa pengungsi yang keluar pun terpaksa mengenakan jaket atau berbalut sarung sekadar mempertebal penutup kulit.

Namun dinginnya udara malam di lereng Merapi ini, sedikit terobati oleh hadirnya stand Teh Poci yang menyediakan minuman hangat untuk pengungsi. Stand yang berada di pojok halaman SMP N 2 Pakem ini pun ramai dikunjungi warga yang mengungsi.

"Enak banget, rasanya pas. Wanginya, panasnya, leginya (manisnya) dan kentel (Wasgitel) pas," ujar Sutarmin di halaman SMP N 2 Pakem, Jl Kaliurang, Pakem, Sleman, Yogyakarta, Senin (1/11/2010).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut pria 65 tahun ini, keberadaan stand yang menyediakan teh secara gratis ini sangat dibutuhkan oleh para pengungsi. Mengingat para panitia dan relawan tidak menyediakan minuman hangat bagi mereka.

"Minum teh manis hangat atau panas ya cuma bisa di sini. Kalau nggak jajan di seberang jalan, dan belum tentu seenak ini," terangnya.

Sejak Merapi erupsi Selasa (26/10) lalu, anak perusahaan Sosro ini memang membuka stand teh gratis bagi para pengungsi. Warga yang ingin merasakan Wasgitel nya teh Poci pun tidak dibatasi.

"Bebas mas, ndak puas minum pake kelas cup, silahkan bawa botol. Bahkan nek malam gini ada juga yang bawa termos untuk diisi teh," ujar penjaga stand, Anto.

Menurut pria bertubuh tinggi besar ini, tiap harinya sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB, 30 galon teh manis panas habis tak tersisa. Bahkan tak jarang, dirinya dan rekannya yang lain terpaksa harus menambah beberapa galon lagi untuk melayani animo warga yang minta minuman hangat ini.

Tidak hanya pengungsi, relawan, wartawan, polisi, dan anggota TNI pun menyukainya. Namun tentu harus cepat bila sudah malam hari, karena di waktu malam banyak pengungsi yang datang membawa botol dan termos sekadar persiapan untuk malam hari.

"Pun ngenjang melih mas, pun telas. Bade kukut niki (Sudah habis mas, besok lagi. Sudah mau beres-beres)," ujar Anto.

(her/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads