Pethit Opak yang merupakan hulu sungai Opak ini dinilai sebagai kawasan yang paling mengerikan. Kondisi Pethit Opak ini terlihat jelas dari Dusun Kinahrejo. Tempat yang berjarak sekitar 2 KM dari dusun Kinahrejo, Kecamatan Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman itu seperti padang tandus.
Β
Pemantauan detikcom, Rabu (27/10/2010), semua pohon di hutan ini terbakar. Namun, hutan ini memang tidak dihuni oleh warga. Hutan ini sering dianggap sebagai pintu gerbang roh halus Gunung Merapi. Karena itulah, Mbah Maridjan selalu menggelar ritual labuhan di tempat ini.
Sementara itu, data yang didapatkan detikcom, desa yang mengalami kerusakan paling berat akibat awan panas Merapi adalah Desa Umbulharjo dan Desa Kepuharjo, yang sama-sama berada di Kecamatan Cangkringan. Desa Umbulharjo, antara lain terdiri dari dusun Kinahrejo, Ngrangkah, dan Palemsari. Sedangkan di Desa Kepuharjo, dusun Kaliadem yang mengalami kerusakan parah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim SAR telah melakukan penyisiran di dua desa ini untuk mengecek kembali adanya korban tewas akibat letusan Merapi. Sejumlah warga juga disertakan oleh Tim SAR dalam rangka penyisiran itu. Tim SAR memasuki rumah-rumah warga untuk memastikan ada tidaknya korban.
Rumah-rumah warga di Dusun Kinahrejo, misalnya, dipenuhi dengan debu. Semua sudut rumah tidak lepas dari tumpukan debu. Rumah-rumah di sekitar rumah Mbah Maridjan, tumpukan debu terlihat sangat tebal. Tidak hanya debu, tapi juga tumpukan pasir halus.
Akibat awan panas Merapi ini, 28 orang tewas, termasuk Mbah Maridjan, yang selama ini disebut sebagai kuncen spritiual Merapi. Mbah Maridjan ditemukan tewas dalam posisi sujud di dalam rumahnya yang porak-poranda.
(asy/nrl)