Pantauan detikcom, Rabu (27/10/2010), sekitar pukul 08.00 WIB, kondisi sekitar Dusun Ngrangkah hingga Kinahrejo porak poranda. Hampir semua rumah yang terbuat dari kayu roboh, sedangkan rumah bangunan dari tembok sebagian gentengnya pecah. Di sekitar halaman dan di dalam rumah warga juga dipenuhi debu hingga ketinggian lebih dari 3 cm.
Dari penyisiran tersebut, ditemukan belasan ekor sapi perah mati. Sedangkan puluhan lainnya masih hidup, namun dalam kondisi sekarat. Kebanyakan sapi-sapi tersebut menderita luka bakar melepuh di sekujur tubuhnya. Sapi adalah barang berharga bagi warga setempat dan menjadi mata pencarian, selain bertani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, tim evakuasi TNI AL menemukan empat jasad yang berada di kediaman Mbah Maridjan di Desa Kinahrejo. Kondisi kediaman juru kunci Gunung Merapi itu diselimuti debu vulkanik.
Sementara di sekitar kediaman Mbah Maridjan, tim juga menemukan 12 jasad yang berada di jalanan. Jasad tersebut diduga tewas akibat semburan awan panas (wedhus gembel).
Tim dokter RS Sardjito sulit mengidentifikasi jasad yang ditemukan di sekitar rumah Mbah Maridjan, karena rata-rata korban tewas dalam kondisi kulit melepuh.
Sedangkan juru kunci Merapi, Mbah Maridjan, telah ditemukan oleh tim evakuasi dalam keadaan tewas. Jenazah Mbah Maridjan ditemukan di dapur rumahnya dalam posisi sujud. Jenazah tersebut dievakuasi pukul 05.00 WIB dan kemudian dibawa ke RS Sardjito, Yogyakarta.
(nvc/nrl)











































