"Kalau terjadi swarm atau kegempaan itu menunjukkan bila di dapur magma Merapi itu sedang ada aktivitas. Itu adalah biasa," ungkap Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, Dr Surono di kantor BPPTK, Yogyakarta, Senin (25/10/2010).
Surono mengakui bila pada hari Minggu sore kemarin sempat terjadi swarm atau gempa berturut-turut yang terpantau oleh petugas di pos-pos pengamatan maupun di
BPPTK. Namun gempa kecil di dalam Merapi dengan skala 2-3 SR itu tidak akan menaikkan status Merapi. "Status Merapi masih tetap Siaga belum ada perubahan,"
katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hingga saat ini kekuatannya belum bisa kita pastikan. Data-data dari letusan sebelumnya tidak bisa kita jadikan patokan," katanya.
Ketika ditanya mengenai arah letusan, Surono mengatakan jalur tetap mengarah ke selatan (Sleman dan Klaten). Namun pihaknya tidak bisa memastikan apakah jalurnya akan mengikuti bekas jalur erupsi tahun 2006 yakni mengarah ke Kali Gendol atau jalur yang lain.
"Hal itu juga belum bisa dipastikan dan sampai saat ini titik api diam juga belum muncul," katanya.
(bgs/mad)