Survei LSI: Tommy Soeharto Dikenal Tapi Tidak Disukai

Survei LSI: Tommy Soeharto Dikenal Tapi Tidak Disukai

- detikNews
Jumat, 22 Okt 2010 17:18 WIB
Jakarta - Putra bungsu mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Namun masyarakat tidak suka dengan sosok Tommy.

Demikian hasil survei nasional Lembaga Survei Indonesia (LSI) tentang 'Warisan Politik Soeharto' yang dirilis di kantornya, Jl Lembang, Menteng, Jakpus, Jumat (22/10/2010).

"Sikap masyarakat seperti ini tidak pernah terhadi pada tokoh nasional lain," kata Direktur Eksekutif LSI, Dodi Ambardi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Survei secara nasional ini dilakukan pada 7 sampai 20 Oktober lalu, dengan sampel saintifik bervariasi antara 1200 sampai 2500. Margin of error bervariasi antara Β±2 hingga Β±3 persen. Survei ini juga membandingkan dengan data survei nasional yang dilakukan 10 tahun terakhir, yakni sejak 1999.

Dodi memaparkan, 72 persen responden mengetahui sosok Tommy dan selebihnya tidak tahu. Namun, dari responden yang tahu, 47 persen tidak suka. Sementara 41 persen suka dan 12 persen tidak tahu.

"Rakyat yang aware umumnya tidak suka dengan Tommy," kata Dodi.

Survei juga menunjukkan pandangan masyarakat terhadap Tommy sangat negatif yakni, tidak bersih, tidak bisa dipercaya, tidak mampu memimpin, dan tidak peduli orang lain. Pandangan positif terhadap Tommy yakni, ramah, berwibawa dan tegas.

Selanjutnya, jika pemilihan presiden dilakukan saat ini (saat survei dilakukan), Tommy hanya akan dipilih oleh 0,8 persen pemilih. Selebihnya, 73,2 persen rakyat akan memilih nama-nama lain, dan 26 persen belum tahu soal pilihan capresnya.

Dodi menjelaskan, tokoh yang sudah cukup dikenal tapi tidak disukai biasanya sulit untuk mendapat dukungan pemilih. Lebih baik kurang dikenal tapi disikapi positif oleh yang mengenalnya.

"Tommy kelihatannya sulit untuk menjadi penerus warisan politik Soeharto," kata Dodi tentang pria yang pernah mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar ini.

(lrn/mok)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads