Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rafli Amar mengatakan, tembakan peringatan dilepaskan karena telah bertindak anarki hingga melukai petugas kepolisian.
"Ada penyerangan (terhadap) petugas dengan bambu dan batu sehingga
petugas patrol dari Polres Jakarta Pusat melepaskan dua kali tembakan peringatan ke udara," jelas Boy kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (20/10/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah itu petugas berusaha menertibkan," katanya.
Namun, upaya penertiban petugas, kata dia, justru dibalas dengan aksi
penyerangan dengan melempari batu ke arah petugas. Hal itu lantas memancing
emosi petugas. Petugas kemudian melepaskan tembakan peringatan ke udara sebanyak dua kali.
"Menggunakan senjata revolver, laras pendek," kata dia.
Boy beralasan, tembakan peringatan itu dilakukan karena massa telah brutal.
Bahkan, menurutnya, seorang petugsa patrol bernama AKP Suraji dipukul pendemo.
"Namun saya tegaskan dalam hal tersebut massa sudah brutal dan melakukan
penyerangan terhadap petugas. Jadi wajar jika petugas mengeluarkan tembakan
peringatan sebanyak 2 kali ke udara," tegasnya.
(mei/anw)