"Tujuan kami bukan penggulingan. Istilah penggulingan itu kan datangnya dari dalam Istana," ujar Jubir Persatuan Oposisi Nasional, Stefanus Gusma di skretariat Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Jl Sam Ratulangi, Jakarta, Selasa (19/10/2010).
Stefanus yang juga merupakan Ketua Presidium PMKRI ini menerangkan bahwa tujuan utama pihaknya adalah adanya evaluasi total pemerintahan. Kabinet Indonesia bersatu jilid II disebutnya telah gagal dalam menjalankan amanat rakyat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persatuan Oposisi Nasional terdiri dari sejumlah organisasi mahasiswa seperti PMKRI, IMM, Gerakan Mahasiswa Nasional, BEM UMJ, dan HMI Majelis Penyelamat Demokrasi. Aliansi ini rencananya akan mendatangi Istana Negara pukul 13.00 WIB setelah sebelumnya melakukan long march dari Stasiun Gambir.
"Kira-kira kita ada 1.400 orang. Tapi kita juga telah berkoordinasi dengan kelompok lain soal timing kedatangan ke Istana. Di daerah kita juga ada aksi yang isunya dipimpin dari pusat," jelas Stefanus.
Ada empat seruan yang diusung oleh Persatuan Oposisi Nasional dalam aksinya besok, yakni: usir intervensi asing dalam pemerintahan RI, turunkan harga, wujudkan demokrasi bagi rakyat dan ungkap sita serta tangkap harta koruptor.
"Seruan kami ini bukannya tak berdasar. Pemerintahan SBY terlalu kooperatif dengan mahzab neoliberal. SBY juga mempertanhkan kekuasaanya hanya dengan politik pencitraan," lugas Stefanus.
Meski menolak tujuan utama mereka adalah penggulingan, Stefanus juga menilai level keterpurukan pemerintahan saat ini sudah teramat parah, sehingga diperbaiki pun dinilainya sudah tidak mungkin.
"Sudah gagal total. Jalan keluarnya ya SBY mundur dan mengembalikan amanat kepada rakyat," pungkasnya.
(gah/gah)