"Beliau memang sangat menyukai dialog dengan semua kalangan," ujar Ketua FPI, Habib Rizieq, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/10/2010).
Menurut Rizieq, Timur adalah sosok yang supel dan memiliki kedekatan dengan berbagai organisasi. Sementara itu, terkait penolakan yang sempat muncul dari beberapa elemen masyarakat, Rizieq menilainya hanya sebagai kecemburuan semata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa waktu lalu, Timur tak menampik kabar kedekatannya dengan FPI. Sebagai polisi yang berfungsi sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, menurutnya harus dekat dengan semua kelompok. Tujuannya juga untuk menciptakan dan menjaga keamanan.
Menurut jenderal kelahiran Jombang ini, di dalam kelompok FPI juga ada pribadi-pribadi yang merupakan bagian dari masyarakat dan dituakan. Tentu sudah sepantasnya dirangkul.
"Mereka juga ada tokoh masyarakat yang bisa membantu menjaga keamanan," ucap Timur 6 Oktober lalu.
Presiden SBY membuat kejutan dengan mencalonkan Timur sebagai calon tunggal Kapolri. Timur dipilih setelah beberapa jam sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD) menaikkan jabatan dia sebagai Kabaharkam Polri sehingga pangkat Timur naik menjadi bintang tiga.
Setelah menjalani uji kepatutan dan kelayakan, Komisi III DPR pun menyetujui pria berkumis tersebut sebagai Kapolri. Timur akan resmi menggantikan BHD yang memasuki masa pensiun pada Oktober ini.
Timur Pradopo lahir di Jombang, Jatim, 10 Januari 1956. Dia merupakan lulusan Akpol 1978. Dia pernah menjadi Kapolres Jakarta Barat pada 1997-1999 saat peristiwa Trisakti dan Semanggi meletus, Kapolres Jakarta Pusat (1999-2000), dan Kapolwiltabes Bandung (2001) serta menjadi Kapolda Banten, Kapolda Jabar dan terakhir Kapolda Metro Jaya.
(ddt/vit)