"Bang Ali dan Gus Dur, mereka sudah layak jadi pahlawan," kata sejarawan LIPI Asvi Warman Adam kepada detikcom, Minggu (17/10/2010).
Menurut Asvi, mendiang mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur banyak berjasa kepada bangsa dan negara. Sebelum menjadi presiden pun, Gus Dur sudah dikenal sebagai tokoh pluralisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara mendiang mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, juga sudah sepantasnya diberi gelar pahlawan nasional. Sumbangsih Bang Ali dalam membangun ibukota negara, tidak bisa dilupakan.
"Tidak terbayang Jakarta pada tahun 1970-an bisa menjadi ibukota yang layak, kalau tidak dipimpin Ali Sadikin. Macet dan banjir zaman Ali Sadikin tidak terjadi," lanjut Asvi.
Bang Ali pun berjasa membangun pusat kebudayaan di Ibukota. "Dia yang membangun Taman Ismail Marzuki," imbuhnya.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengatakan pemerintah sudah menyaring 10 nama calon pahlawan nasional. Mereka adalah Ali Sadikin dari Jawa Barat, Habib Sayid Al Jufrie dari Sulteng, HM Soeharto dari Jawa Tengah, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari Jawa Timur.
Selanjutnya Andi Depu dari Sulawesi Barat, Johanes Leimena dari Maluku, Abraham Dimara dari Papua, Andi Makkasau dari Sulawesi Selatan, Pakubuwono X dari Jawa Tengah, dan Sanusi dari Jawa Barat.
Nama-nama ini sekarang akan dibawa ke Dewan Gelar, Tanda Kehormatan, dan Tanda Jasa yang dipimpin Menkopolhukam. Di dewan ini, nama-nama itu akan diseleksi lebih jauh dengan berbagai kriteria.
"Baru kemudian diajukan kepada Bapak Presiden dan belum tentu diterima," ujar Dipo, Minggu (17/10).
(fay/vit)