Kedua dokter itu mengatakan bahwa Mohd Saiful Bukhari Azlan memang mengalami penetrasi dubur. Hal ini disimpulkan dari keberadaan sperma di daerah dubur bagian atas dan dubur bawah pria berumur 25 tahun itu.
Hal itu disampaikan Dr Siew Sheue Feng dan Dr Khairul Nizam Hassan dalam sidang di Pengadilan Tinggi Malaysia di Kuala Lumpur seperti diberitakan harian Malaysia, The Star, Kamis (14/10/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanyai wakil penuntut umum Datuk Nordin Hassan, Dr Khairul Nizam mengatakan, dengan membandingkan laporannya dengan laporan ahli kimia (yang mencatat dari bagian-bagian tubuh mana sampel sperma diambil), dia bisa menyimpulkan bahwa ada penetrasi.
"Setelah mengetahui lokasi sampel, dan mengetahui bahwa ada sperma di daerah dubur atas dan bawah, Anda bisa menyimpulkan bahwa ada penetrasi?" tanya penuntut, Nordin. "Iya," jawab Dr Khairul.
Diimbuhkannya, temuan laporan tersebut konsisten dengan "penetrasi penis".
Ketika ditanya lebih jauh, Dr Khairul mengatakan, meskipun temuan klinis awal tidak menyimpulkan penetrasi, namun itu tidak lantas berarti bahwa tak ada penetrasi sama sekali.
Ketika ditanya dalam kondisi apa penetrasi bisa terjadi tanpa tanda-tanda luka, Dr Khairul menjawab: "Jangka waktu yang diambil korban sejak waktu insiden ke waktu dia pergi melihat dokter, jika tidak ada perlawanan dan penggunaan lubrikasi."
Sedangkan Dr Siew mengatakan di depan sidang, pasiennya, Saiful, pergi ke rumah sakit HKL pada 28 Juni 2008. Saat itu Saiful mengaku telah disodomi dalam periode dua bulan oleh seorang tokoh publik terkenal tanpa menggunakan kondom. Dan terakhir kali dia disodomi pada 26 Juni 2008.
Sebelumnya, Anwar (63) telah berulang kali membantah tuduhan dirinya menyodomi Saiful, bekas asistennya itu.
(ita/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini