"Intinya kalau mengenai Indomie, kami ingin sekali lagi menjelaskan, bahwa untuk dalam negeri maupun luar negeri, produk Indomie itu aman untuk dikonsumsi oleh konsumen," kata Mari usai pembukaan Trade Indonesia Expo (TIE), yang dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono, di Area Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Rabu (13/10/2010).
Mengenai kasus penarikan Indomie di Taiwan dua hari lalu, Mari menjelaskan, Taiwan dan Indonesia mempunyai standar yang berbeda dalam urusan pangan, terutama mie dan kecap. Akan tetapi, kedua standar tersebut sama-sama diakui secara internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang ada yang ditemukan yang ternyata produk Indomie yang sebetulnya tidak ditujukan untuk pasar Taiwan. Jadi itu sebetulnya yang terjadi," urai Mari.
Mari menambahkan, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan BPOM Taiwan supaya mereka mengeluarkan klarifikasi atas apa yang sebenarnya terjadi. Hingga kini, BPOM Taiwan belum mengeluarkan statemen apa pun, sementara berita mengenai penarikan Indomie itu kian ramai di Taiwan.
"Yang ingin dihindari adalah persepsi bahwa produk Indomie itu tidak aman
dikonsumsi oleh konsumen padahal itu tidak benar. Jadi kita minta klarifikasi, minta badan POM dari Taiwan untuk mengeluarkan klarifikasi mengenai hal ini," katanya.
Penjelasan Mari ini sama dengan pernyataan PT Indofood Sukses Makmur selaku pembuat Indomie beberapa waktu lalu. Indofood menyatakan, Indomie dengan kandungan Methyl P-Hydroxybenzoate bukan untuk dipasarkan di Taiwan. Indomie di Taiwan sudah disesuaikan dengan regulasi yang ada di Taiwan yang tidak memakai pengawet tersebut.
(irw/anw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini