"Ya kalian tahu, saya ini orangnya nekat. Jadi kalau saya tetap berangkat ke sana," kata Sutoyoso.
Hal ini disampaikan kepada wartawan dalam diskusi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/10/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu ia sedang menghadiri undangan pemerintah negara bagian Australia, New South Wales. Pada hari ke-dua kunjungan, dua polisi federal Australia masuk ke kamarnya secara paksa.
"Mereka minta saya menjadi saksi dalam kasus Balibo Five. Saya tidak terima dan saya langsung mengatakan saya akan pulang hari itu juga," kisahnya.
Langkah itu, lanjut Sutiyoso, merupakan bentuk protes terhadap pemerintah Australia.
"Itu bentuk protes saya. Sebab kadang negara-negara dunia itu arogan, jadi harus kita yang menunjukan kalau kita tidak takut," ujarnya.
Namun, ia tidak bisa menilai langkah SBY yang membatalkan kunjungan ke Belanda karena ada sistem imun bagi tamu negara.Β
"Ya, saya memahami. Tapi saya tidak bisa menilai karena saya tidak punya data lengkap mengenai apa ancaman kalau SBY berangkat ke sana," tuturnya.
Menurutnya, mungkin ada informasi intelejen yang tidak disebarkan ke publik.
"Mungkin ada informasi dari intelijen atau dubes yang saya sendiri juga tidak tahu, sampai akhirnya presiden membatalkan (keberangkatan)," ungkapnya.
(ayu/gah)