Timur Pradopo: Kasus Tama dan Tempo Jadi Utang Kapolda Baru

Timur Pradopo: Kasus Tama dan Tempo Jadi Utang Kapolda Baru

- detikNews
Selasa, 05 Okt 2010 17:47 WIB
Jakarta - Calon Kapolri pilihan SBY, Komjen Pol Timur Pradopo belum memiliki persiapan khusus untuk fit and proper test di DPR. Tapi Timur sudah merinci beberapa kasus yang nantinya akan diprioritaskan.

"Saya kira hutang itu yah. Utang itu Insya Allah akan diteruskan oleh Kapolda-kapolda," kata Timur usai acara pengarahan Kapolri di Auditorium PTIK, Jl Tirtayasa, Jaksel, Selasa (5/10/2010).

Hal itu disampaikan Timur saat menjawab pertanyaan apakah kasus yang dia maksudkan adalah penganiayaan aktivis ICW Tama S Langkun dan pelemparan bom molotov ke kantor Tempo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Timur juga mengaku siap menjalani fit and proper test di DPR. Hanya saja saat ini ia masih akan fokus pada jabatan barunya sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam).

"Saya kira kita siap melaksanakan tugas itu (fit and proper test) dan saya kan baru dicalonkan ya, jadi fokus pada tugas-tugas yang memang menjadi tugas-tugas saya sebagai Kepala terhadap pemeliharaan keamanan," jelasnya.

Apa pesan khusus dari Presiden terkait tugas bapak sebagai Kapolri nanti? "Saya kira itu kan sudah ada keberlanjutan program dan nanti sedang kita susun," jawab mantan Kapolda Metro Jaya ini.

SBY memilih Komjen Timur Pradopo sebagai calon tunggal Kapolri. Terpilihnya mantan Kapolda Metro Jaya ini cuma beberapa jam saja setelah dia mendapatkan kenaikan pangkat dan menduduki posisi baru sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) pada Senin (4/10) kemarin.

Timur lahir di Jombang, Jatim, 10 Januari 1956. Dia merupakan lulusan Akpol 1978. Dia pernah menjadi Kapolres Jakarta Barat pada 1997-1999 saat peristiwa Trisakti dan Semanggi meletus, Kapolres  Jakarta Pusat (1999-2000), dan Kapolwiltabes Bandung  (2001) serta menjadi Kapolda Banten, Kapolda Jabar dan terakhir Kapolda Metro Jaya.
(ape/gun)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads