"Saya kira hutang itu yah. Utang itu Insya Allah akan diteruskan oleh Kapolda-kapolda," kata Timur usai acara pengarahan Kapolri di Auditorium PTIK, Jl Tirtayasa, Jaksel, Selasa (5/10/2010).
Hal itu disampaikan Timur saat menjawab pertanyaan apakah kasus yang dia maksudkan adalah penganiayaan aktivis ICW Tama S Langkun dan pelemparan bom molotov ke kantor Tempo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira kita siap melaksanakan tugas itu (fit and proper test) dan saya kan baru dicalonkan ya, jadi fokus pada tugas-tugas yang memang menjadi tugas-tugas saya sebagai Kepala terhadap pemeliharaan keamanan," jelasnya.
Apa pesan khusus dari Presiden terkait tugas bapak sebagai Kapolri nanti? "Saya kira itu kan sudah ada keberlanjutan program dan nanti sedang kita susun," jawab mantan Kapolda Metro Jaya ini.
SBY memilih Komjen Timur Pradopo sebagai calon tunggal Kapolri. Terpilihnya mantan Kapolda Metro Jaya ini cuma beberapa jam saja setelah dia mendapatkan kenaikan pangkat dan menduduki posisi baru sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) pada Senin (4/10) kemarin.
Timur lahir di Jombang, Jatim, 10 Januari 1956. Dia merupakan lulusan Akpol 1978. Dia pernah menjadi Kapolres Jakarta Barat pada 1997-1999 saat peristiwa Trisakti dan Semanggi meletus, Kapolres Jakarta Pusat (1999-2000), dan Kapolwiltabes Bandung (2001) serta menjadi Kapolda Banten, Kapolda Jabar dan terakhir Kapolda Metro Jaya.
(ape/gun)