"Yang penting institusi, kepentingan kepolisian, kepentingan yang lebih besar," ujar Nanan sebelum acara HUT ke-65 TNI di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Selasa (5/10/2010).
Ketika ditanya tentang perasaannya, Nanan menegaskan, yang terpenting adalah kebaikan kepolisian. Dia pun memohon dukungan dari semua pihak kepada kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anda kecewa? "Nggak ada, kita harus duduk sama-sama," ucap Nanan.
Sementara itu Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri enggan mengomentari diajukannya Timur sebagai calon kapolri. "Pagi-pagi kok udah (tanya) kayak gini," kata BHD sambil tersenyum dan melambaikan tangan kanannya.
Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih Komjen Timur Pradopo sebagai calon tunggal Kapolri. Terpilihnya mantan Kapolda Metro Jaya ini cuma beberapa jam saja setelah dia mendapatkan kenaikan pangkat dan menduduki posisi baru sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan pada Senin (4/10) kemarin.
Timur Pradopo lahir di Jombang, Jatim, 10 Januari 1956. Dia merupakan lulusan Akpol 1978. Dia pernah menjadi Kapolres Jakarta Barat pada 1997-1999 saat peristiwa Trisakti dan Semanggi meletus, Kapolres Jakarta Pusat (1999-2000), dan Kapolwiltabes Bandung (2001) serta menjadi Kapolda Banten, Kapolda Jabar dan terakhir Kapolda Metro Jaya.
Dalam HUT ke-65 TNI ini, Presiden SBY dan Wapres Boediono dijadwalkan hadir. Pada pukul 09.00 WIB, gerimis mengguyur Lanud Halim. Mendung pun menggelantung
(vit/nrl)