"Kita sudah amankan 5 orang, dan masih kita cari siapa dalang kerusuhan ini. Jadi kita masih terus dalami kasusnya," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Wachyono, saat dihubungi detikcom, Senin (4/10/2010).
Wachyono menambahkan, aparat kepolian masih terus melakukan negosiasi dengan tokoh adat setempat. Polisi berharap, warga mau menyerahkan jenazah korban tewas untuk divisum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wachyono menjelaskan, warga yang tewas itu bernama Ismail Lagobal. Namun belum jelas apakah Ismail merupakan angota kelompok yang menyerang Mapolsek KP3 atau merupakan warga setempat.
"Kita juga belum tahu penyebab tewasnya apa. Karena itu kita minta janazah korban," katanya.
Wachyono menjelaskan, kerusuhan itu bermula ketika petugas melakukan pemeriksaan rutin di pelabuhan udara. Saat itu ada barang
yang dibawa oleh anggota Satgas Dewan Adat Papua.
"Namun saat hendak diperiksa petugas mereka menolak," katanya.
Akhirnya timbul perselisihan antara satgas Dewan Adat Papua dengan kepolisian. Satgas merusak kantor kepoisian. Mereka menyerang dengan mengunakan batu dan juga ketapel.
"Akibat bentrok ini dua aggota Polsek KP3 luka-luka," tegas Wachyono.
Wachyono menejelaskan, hingga kini polisi belum mengetahui apa isi barang yang dibawa oleh Satgas Dewan Adat Papua tersebut. Menurutnya pemeriksaan di pebuhan itu adalah pemeriksaan rutin.
"Beberapa bulan lalu ada pengiriman amunisi untuk pihak-pihak tertentu. Berdasarkan pengalaman itu semua barang bawaan di Bandara Wamena diperiksa," katanya.
(nal/djo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini