"Peristiwa luar biasa hebat atau disingkap PLH terjadi pada tanggal 2 Oktober di Stasiun Petarukan Pemalang, yaitu saat kereta Senja Utama Semarang jurusan Jakarta-Semarang tiba di Stasiun
Petarukan pukul 02.45 WIB," ujar Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Tundjung Inderawan saat jumpa pers di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin (4/10/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal saat itu sinyal di spoor 3 berwarna merah, menunjukkan posisi tidak aman. Akibatnya KA Argo Anggrek menabrak gerbong terakir KA Senja Utama Semarang.
Satu gerbong paling belakang KA Senja Utama Semarang rusak berat. Sedangkan gerbong kedua dari belakang anjlok, dan satu gerbong lagi terguling.
"Tapi bisa langsung segera dilakukan penanganan. Kita utamakan untuk menolong para korban terutama yang masih memiliki harapan untuk hidup," sambung Tundjung.
Kecelakaan maut itu mengakibatkan 34 orang tewas, dan 36 orang luka-luka. Dari total jumlah orang yang luka tersebut, 34 Orang menderita luka berat, sedangkan 2 orang mengalami luka ringan. 30 Orang yang mengalami luka berat sudah dirujuk ke RS daerah di Solo, Semarang, dan Surabaya sesuai permintaan keluarga dan korban.
(vit/fay)