AK-47, itulah senjata legendaris buatan Rusia itu. Dinamai sama seperti tahun kelahirannya. Sosoknya mudah dikenali dari grip dan popor kayu serta magasennya yang melengkung.
China mengcopy paste semua sistem AK-47 dan akhirnya mengeluarkan AK versi China yang dinamai AK-56. Bentuknya hampir serupa, hanya beberapa bagian kayu diganti besi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat mesra dengan Rusia tahun 1960an, TNI pernah membekali pasukannya dengan AK-47. Beberapa satuan elit TNI dalam operasi Trikora dan Dwikora pernah dipersenjatai dengan AK-47.
AK hampir selalu terlibat dalam setiap konflik dan peperangan di seluruh dunia. Termasuk hampir seluruh aksi teroris di dunia. Kerap digambarkan para teroris mengenakan penutup kepala dan menenteng AK. Di Indonesia salah satunya.
Senapan ini menggunakan peluru kaliber 7,62 Γ 39 mm. Bandingkan dengan M-16 dan senapan standar NATO yang menggunakan peluru kaliber 5,56 Γ 45 mm. Akurasi AK-47 tidak terlalu baik, karena itu senjata ini lebih nyaman digunakan untuk memberondong musuh.
AK-47, AK-56 dan varian lainnya mungkin adalah senjata pembunuh massal yang sebenarnya. Dalam peperangan antar negara, aksi terorisme, peperangan bermotif obat bius, hingga separatis, senapan ini telah membunuh jutaan orang.
Hal ini sempat disinggung dalam film Lord of War yang dibintangi Nicholas Cage yang berperan sebagai Yuri Orlov. Dalam film yang bercerita soal penjual senjata ini, agen Interpol Jack Valentine berkata pada Yuri.
"Apa senjata pemusnah massal itu sebenarnya? Apakah senjata nuklir? Bukan! 9 Dari 10 orang yang tewas dalam konflik bersenjata disebabkan oleh senapan serbu atau senjata genggam, seperti yang kau jual. Senjata nuklir itu aman di tempatnya. AK-47 milikmu, itulah senjata pemusnah massal sebenarnya." (rdf/her)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini