Kecelakaan Maut di Sukoharjo, 4 Tewas, 2 Kritis

Sukoharjo - Kecelakaan maut yang melibatkan bus, mobil penumpang dan dua sepeda motor terjadi di Weru, Sukoharjo. Akibatnya, empat orang tewas seketika, dua orang dalam kondisi kritis, dan tiga orang harus mendapat perawatan karena mengalami luka.

Kecelakaan diduga karena sopir bus kurang berpengalaman mengendalikan kendaraan di medan yang cukup sulit bagi pemula.

Kecelakaan terjadi di Desa Karangmojo, Weru, Sukoharjo, Senin (6/9/2010) siang. Lokasi kejadian sekitar 40 km dari Kota Solo.

Sejumlah saksi di lokasi kejadian menyebutkan kecelakaan bermula dari Bus PO Wahyu Putra jurusan Watukelir-Solo bernopol AD 1593 AB yang kehilangan kendali saat berada di jalan menikung dan menurun yang cukup panjang.

Saksi mata mengatakan, bus yang tidak membawa penumpang itu tetap berjalan kencang meskipun jalan menurun. Bus dari arah Watukelir menuju arah Sukoharjo itu juga berjalan terlalu ke kanan bahkan hingga di lokasi kejadian bus telah masuk ke lajur jalan yang seharusnya dipakai kendaraan dari arah berlawanan.

Dari arah berlawanan atau dari arah Sukoharjo, sebuah mobil Suzuki Carry bernopol AD 8881 AG tiba di lokasi kejadian. Pada saat bus telah kehilangan kendali itulah akhirnya menabrak Carry tersebut.

Naas, di belakang Carry juga menyusul dua sepeda motor, yaitu Honda Supra X dan Honda MegaPro. Akhirnya dua sepeda motor tersebut ikut terdorong ke belakang.

Bus baru berhenti setelah tertahan pepohonan di pinggir jalan. Sedangkan mobil Carry dalam kondisi ringsek, terutama di bagian depan, karena ditabrak. Satu sepeda motor, yaitu Honda MegaPro, terserat dan tergilas bus di bawah bus.

Empat orang meninggal seketika akibat kejadian tersebut. Mereka adalah Busar (40 tahun/pengemudi Carry), Sunarni (55 tahun/penumpang Carry), Wulan Ramadhan (12 tahun/penumpang Carry). Ketiganya beralamat di Kampung Sareyan RT 2 RW 8, Jatingarang, Weru, Sukoharjo.

Sedangkan seorang korban meninggal lainnya bernama Edi, pengendara MegaPro, yang beralamat di Pucanganom RT 4 RW 8, Kerangkap, Gunungkidul. Keempat jenazah korban kecelakan tersebut, saat ini masih berada di Puskesmas Weru, Sukoharjo.

Sementara itu Hartono, pengendara Supra X, hanya mengalami luka ringan dan tidak membutuhkan perawatan serius. Sedangkan di Puskemas Weru saat ini masih terdapat tiga orang yang harud mendapatkan perawatan yaitu Sri Handayani, Syahrul dan Sri Sumarti. Ketiganya adalah penumpang Carry.

Dua korban yang lainnya, yang juga penumpang mobil Carry yaitu Margiyanto (70 tahun) dan Rafi (2,5 tahun) harus mendapatkan perawatan intensif karena dalam kondisi kritis. Keduanya kini dirujukkan ke RS Dr Oen, Solobaru, Sukoharjo.

Kasat Lantas Sukoharjo, AKP Iwan K Irianto, saat ditemui di lokasi kejadian mengatakan kemungkinan pengemudi bus masih kurang pengalaman dan kurang memahami medan. Handoko, pengemudi bus, adalah pengemudi pengganti, yang setiap harinya bertugas sebagai kondektur.

"Saat kejadian Ngadimin, sopir bus yang sebenarnya tidak bisa mengemudikan bus karena sedang kurang enak badan. Dia memilih istirahat dan tidak ikut bus. Selanjutnya bus dikemudikan oleh oleh Handoko yang sehari-hari menjadi kondektur. Sepertinya Handoko ini kurang memahami medan dan kebingungan dan kurang mampu mengendalikan kemudi," ujar Iwan.

Dari olah TKP yang dilakukan Satlantas Polres Sukoharjo, tidak terdapat bekas pengereman ban oleh bus PO Wahyu Putra yang melaju kencang dalam kondisi jalann menurun. Hingga petang ini, petugas masih berusaha melakukan evakuasi kendaran dalam kondisi hujan deras.
(mbr/lrn)