Osman Minta SBY Batalkan Wacana Kenaikan PT di 2014

Osman Minta SBY Batalkan Wacana Kenaikan PT di 2014

- detikNews
Minggu, 05 Sep 2010 21:15 WIB
Jakarta - Sebagai pemimpin partai tak lolos PT (paliamentary threshold), Osman Sapta Odang was-was terhadap wacana peningkatan nilainya. Dia berharap agar Presiden SBY turun tangan.

Harapan ini disampaikannya saat memberi sambutan dalam berbuka puasa bersama SBY-Boediono dan partai koalisi. Acara berlangsung di kediaman Pribadi SBY di Cikeas, Kabupaten Bogor, Minggu (5/9/2010).

"Tinggal Pak Presiden yang berani untuk menentang segala usulan ketidakbijaksanaan ini. Hanya itu yang saya minta," kata Osman selaku Ketua Presidium Forum Persatuan Nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, dikatakan Ketum DPP Partai Persatuan Daerah itu, bahwa peningkatan nilai PT tidak sekedar mematikan partai kecil. Tapi juga mengabaikan aspirasi dari belasan juta rakyat Indonesia yang menjadi konstituen.

"Kalau partai gede-gede itu mau lebih dari 2,5 persen, saya nggak tahu ke mana lagi suara 19 juta rakyat kita," keluh Osman.

Di dalam pidatonya, Presiden SBY menyatakan memahami 'curhat' Osman. Siapa pun ketua parpol pasti memiliki cita-cita ke arah mana partainya dibawa bahkan agenda pribadi terhadap amanah yang diterimanya.

Presiden lebih lanjut mengatakan peningkatan nilai PT merupakan bagian paket revisi UU Politik yang sedang dibahas pemerintah dan DPR. Hasilnya sedikit banyak akan menjadi bagian perbaikan sistem politik nasional dan tata negara yang lebih baik.

"Saya harap saudara-saudara meluangkan pikiran dan waktu untuk ikut suksesnya agenda besar negara kita, reformasi gelombang 2. Dan dapat terus berpartisipasi dalam politik nasional ke depan," ujar SBY.

Forum Persatuan Nasional adalah wadah berkumpulnya partai tak lolos PT yang ikut mendukung pasangan SBY-Boediono. Jumlah totalnya mencapai 17 parpol, di antaranya adalah PPD, PDP dan PNBK Indonesia.

(lh/irw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads