Beri Kuliah Tentang Islam, Khadafi Dikecam di Italia

Beri Kuliah Tentang Islam, Khadafi Dikecam di Italia

- detikNews
Selasa, 31 Agu 2010 15:03 WIB
Roma - Para politikus dan media Italia mengecam tindakan pemimpin Libya Muammar Khadafi saat berkunjung ke negeri Eropa itu. Khadafi yang dekat dengan Perdana Menteri (PM) Italia Silvio Berlusconi itu, telah memberi kuliah mengenai agama Islam pada ratusan aktris dan model Italia. Khadafi juga mengatakan bahwa seluruh warga Eropa seharusnya menjadi muslim.

Pada Senin, 30 Agustus waktu setempat, Khaddafi mengundang 200 wanita muda lewat sebuah agensi model untuk bertemu dengannya. Dalam pertemuan di Roma itu, Khadafi mengatakan bahwa Islam merupakan "agama utama".

Khadafi juga bersikeras bahwa "jika Anda ingin percaya pada keyakinan tunggal maka itu seharusnya agama Muhammad," demikian menurut seorang wanita yang mendengarkan kuliah Khadafi mengenai Islam itu seperti dilansir harian Telegraph, Selasa (31/8/2010).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya pada Minggu, 29 Agustus lalu, Khadafi juga mengundang 500 wanita muda ke tempat kediamannya selama berada di Roma dan menyerahkan salinan Alquran. Dalam pertemuan itu, Khadafi mengatakan bahwa Eropa seharusnya beralih ke Islam. Mereka yang hadir dalam pertemuan itu mendapatkan bayaran senilai uang yang jumlahnya dirahasiakan.

Tindakan Khadafi itu pun menuai kemarahan media dan politikus Italia. "Apa yang akan terjadi jika seorang kepala negara Eropa pergi ke Libya atau negara Islam lainnya dan mengundang semua orang untuk masuk ke Kristen?" tulis surat kabar Il Messagero.

"Kami yakin itu akan memicu reaksi yang sangat keras di seluruh dunia Islam," tulis media tersebut dalam editorialnya.

Para politikus oposisi menuding PM Berlusconi mengorbankan prinsip-prinsip dan martabat demi hubungan perdagangan dan investasi dengan Libya.

Kunjungan Khadafi ke Roma ini terjadi di tengah kian meningkatnya hubungan bisnis antara Libya dan Italia. Para investor Libya menanamkan dana dalam jumlah besar di Italia. Bahkan pemerintah Libya memiliki sejumlah saham di beberapa perusahaan besar Italia.

(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads