"Betapa mudahnya akses yang saya miliki sebagai Tan Sri untuk berkomunikasi dengan Menlu sana (Malaysia) untuk membahas insiden (penahanan 3 petugas DKP) yang kebetulan hari libur Sabtu dan Minggu," kata Dai di Gedung DPR, Jl Gatot Subroto, Senayan Jakarta, Rabu (25/8/2010)
Dai mengatakan, prosedur di Malayasia selama hari libur melarang segala bentuk komunikasi yang berkaitan dengan lembaga pemerintahan. Dan jika mengikuti prosedur itu, artinya KBRI baru bisa berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Malaysia baru di hari kerja yaitu Senin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Bachtiar mencoba menrendah hati, mungkin saja kemudahan akses itu bukan hanya karena gelar yang dia miliki. Sebab, sebagai mantan Kapolri bukan tidak banyak pula orang yang mengenalnya, termasuk di negara tetangga.
"Dubes mana yang bisa telepon kepala polisi di hari libur, itu tidak mudah. Tapi jangan dikaitkan dengan gelarnya, karena yang terpenting adalah aksesnya," imbuh Dai.
Tapi menurutnya, gelar Tan Sri itu memang cukup dihormati di Malaysia. Tapi apakah Dai rela gelar itu dicopot lantaran kini hubungan dua negara bertetangga ini sedang memanas?
"Ya kita harus lihat dululah secara utuh, kalau bisa diselesaikan dengan baik dan bersahabat, why not," ujar Dai. (lia/anw)